Perjuangan Nadia 2 Hari Terjebak Runtuhan Minimarket di Lombok

9 Agustus 2018 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Impian Nadia Rievanala (21) menjadi sarjana Matematika hampir pupus saat gempa berskala 7 magnitudo mengguncang Lombok Utara, NTB. Saat itu, Ia terjebak puing bangunan minimarket Zip-zip selama 2 hari tanpa makan dan minum.
ADVERTISEMENT
Nadia menceritakan, pada hari Minggu (5/8), ia datang ke minimarket tersebut bersama dengan ibu dan adiknya untuk membeli beras. Mereka tiba pada sekitar 19.00 waktu setempat.
“Pergi belanja sama ibu dan adek, begitu sampai di minimarket, sedang milih barang, sibuk ke kasir. Terjadilah gempa,” ucap Nadia sambil terbata-bata lantaran sedang mendapat perawatan di RSU NTB, Kamis (9/8).
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Mirsan/kumparan)
Nadia menyebut ketika gempa terjadi kondisi di minimarket mencekam. Bangunan minimarket bergetar hebat selama 2 menit. Nadia refleks langsung memeluk adiknya dan ibunya.
Mereka kemudian berupaya untuk keluar dari minimarket tersebut. Nahas, saat berusaha ke luar, Nadia tertinggal sehingga tertimpa bangunan. Sementara adik dan ibunya berhasil keluar.
“Megang adik. Begitu gempa, adik jatuh dan ibu jatuh. Ibu selamat, tapi terkena puing bangunan, sekarang sedang di Lombok Tengah dirawat,” ujar Nadia.
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadia Revana, korban yang selamat setelah 2 hari tertimpa puing minimarket di Lombok Utara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Ibu dan adik dari Nadia langsung dievakuasi masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Relawan membawa ibu dan adiknya ke posko untuk diobati. Sedangkan Nadia masih terjebak di dalam reruntuhan minimarket. Bahkan ia terjebak hingga 2 hari lamanya. Dua hari tanpa kabar, keluarga besar pun Nadia sudah pasrah bila putri manja ayahnya tersebut meninggal.
ADVERTISEMENT
Selama berada di dalam puing bangunan, Nadia mengaku tidak sadarkan diri. Hingga pada Selasa (7/8) pagi, suara petugas sedang memotong besi mengevakuasi membuatnya terbangun. Ia pun dengan sisa tenaganya memanggil para petugas.
“Dengar ada yang motong besi. Dengar itu sadar, akhirnya ada celah sikit. Ditariklah kaki sikit-sikit,” ungkap mahasiswi semester 6 Universitas Mataram itu.
Proses evakuasi warga yang tertimpa reruntuhan mesjid di Lombok Utara, Senin (6/8). (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi warga yang tertimpa reruntuhan mesjid di Lombok Utara, Senin (6/8). (Foto: Mirsan/kumparan)
Pada akhirnya, petugas menemukan sosok Nadia di antara puing reruntuhan. Saat ditemukan petugas, Nadia sangat pucat dan lemah sehingga langsung dilarikan ke RSUD NTB.
Beruntung, dari hasil pemeriksaan dokter, Nadia hanya mengalami luka pada bagian kaki. Hingga saat ini Nadia masih menjalani perawatan di RSUD NTB ditemani paman dan bibinya.