Perjuangan Tahirah untuk Jadi Wanita Muslim Pertama di Kongres AS

5 Agustus 2018 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
zoom-in-whitePerbesar
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
ADVERTISEMENT
Tahirah Amatul-Wadud memasang senyum termanisnya kepada para pengendara mobil. Mengenakan jilbab pink dan bergaun motif bunga-bunga cerah, Tahirah terlihat mencolok di persimpangan jalan kota Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Hai apa kabar? Senang bertemu dengan Anda!" kata anggota Partai Demokrat ini kepada para pejalan kaki, seperti dikutip AFP, Minggu (5/8). Beberapa pengendara menurunkan jendela mereka, sekadar say hello kepada Tahirah.
Wanita kulit hitam berusia 44 tahun itu tengah berjuang mencari simpati warga Springfield agar memilihnya dalam pemilu sela November mendatang. Berprofesi sebagai pengacara, Tahirah mengincar jabatan wanita Muslim pertama yang menduduki kursi Kongres AS. Tidak mudah menggaet suara di konstituennya.
Selain mayoritas kulit putih, warga konstituennya kebanyakan warga Katolik. Namun dia punya mimpi memperbaiki kehidupan masyarakat di bagian barat Massachusetts dengan rata-rata angka pengangguran tinggi. Di konstituennya, warga harus mengambil dua pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karena itulah, program-program kerjanya kebanyakan mengedepankan isu kemasyarakatan ketimbang isu keagamaan, karena dia sadar bukan ahli dalam bidang agama Islam.
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
zoom-in-whitePerbesar
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
"Saya tidak selalu bicara soal agama karena saya tidak ingin memimpin atau melayani dari sudut pandang agama," kata ibu tujuh anak ini kepada AFP.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan tujuannya sekuler, tapi dia mengaku menemukan kekuatan dirinya dalam ajaran agama Islam.
Berjuang dengan 300 relawan pendukungnya, Tahirah mengusung program perbaikan jaminan kesehatan, biaya pendidikan terjangkau, dan akses internet kecepatan tinggi.
Tahirah adalah satu dari lima wanita Muslim di Amerika Serikat yang mengincar kursi Kongres. Tantangan terbesar Tahirah adalah mendongkel saingan nomor satunya, Richard Neal.
Neal adalah seorang veteran politik. Dia sudah jadi anggota Kongres sejak 1989. Ketika Tahirah pindah ke Springfield di usia sembilan tahun, Neal sudah jadi wali kotanya.
Apalagi dana kampanye Neal jauh lebih besar dibanding Tahirah. Neal dilaporkan sudah mengantungi USD 3 juta, sedangnya Tahirah baru USD 72 ribu.
Sejak menyatakan diri maju pada pemilu, Tahirah kerap menjadi korban seruan kebencian karena identitasnya yang Muslim. Dia sering mendapatkan pesan melalui email dan di media sosial bernadakan Islamofobia.
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
zoom-in-whitePerbesar
Tahirah Amatul-Wadud, Calon Senat Amerika Serikat. (Foto: AFP/Timothy A. Clary)
Menurut Tahirah, sejak Donald Trump memimpin Amerika Serikat dengan kebijakannya yang rasis dan diskriminatif, masyarakat di kotanya berubah. Beberapa orang, kata dia, merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah saat ini.
ADVERTISEMENT
"Beberapa kebijakannya, beberapa karakternya membuat khawatir masyarakat. Saya punya kawan dan tetangga, klien yang mengatakan mereka bangun dengan perasaan sesak di dada. Masa depan mereka tidak terlihat cerah," kata Tahirah lagi.
Bagi para pendukungnya, Tahirah bisa membawa angin perubahan di tengah masyarakat. Deanna Williams, 56, contohnya. Kenal dengan Tahirah yang pernah menjadi pengacara perceraiannya, Williams mengatakan wanita itu cocok mewakili Massachusetts.
"Waktunya perubahan. Massachusetts barat menderita dan kami butuh lebih banyak orang di Washington untuk melakukannya. Terlalu banyak orang menderita dan tidak banyak lapangan pekerjaan," kata Williams lagi.