news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Persekutuan Gereja Pantekosta Minta Masyarakat Legowo Terima UU Ormas

3 November 2017 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi terima Persekutuan Gereja Pantekosta (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi terima Persekutuan Gereja Pantekosta (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
DPR telah mensahkan Perppu Ormas menjadi Undang-undang pada Selasa (24/10) lalu. Saat bertemu dengan perwakilan Pusat Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Presiden Joko Widodo sempat membahasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Umum PGPI, Jacob Nahuway, usai bertemu Jokowi, gereja memandang positif UU Ormas itu. Jacob meminta masyarakat juga legowo dengan keputusan DPR itu.
"Sempat disinggung tadi. Gereja-gereja mendoakan supaya Perppu Ormas bisa diterima masyarakat dengan legowo dan bisa diterima semua agama dan aliran di Indonesia. Itu kami sama-sama mendoakan," kata Jacob Nahuway di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).
Proses voting rapat paripurna Perppu Ormas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses voting rapat paripurna Perppu Ormas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Kami secara positif memandang Perppu Ormas. Kami doa dan mendukung program yang pemerintah jalankan sehingga bangsa ini utuh dan tidak terpecah karena warna kulit yang berbeda, rambut yang berbeda, entah keriting atau lurus dan keyakinan-keyakinan agama," lanjut dia.
Jacob menegaskan, Gereja Pantekosta menghargai wacana revisi UU Ormas tersebut. Namun jika wacana tersebut tidak dilaksanakan, pihaknya juga tak akan mempermasalahkan.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kami hanya menerima kebijakan pemerintah saja. Kalau pemerintah menilai baik ada revisi atau tidak, bagi kami sama saja. Kami sebagai warga negara harus tunduk pada pemerintah," ucap Jacob Nahuway.
Sebab menurut Jacob, pemerintah adalah wakil Tuhan. Jadi apapun yang dilakukan pemerintah harus dihargai.
"Dalam ajaran Kristen juga ada pemerintah itu wakil Allah. Jadi bagaimana kita menghargai Allah kalau kita tidak menghargai pemerintah yang kelihatan. Saya kira itu," tuturnya.