news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perseteruan Garuda Vs Rius Vernandes Gara-gara Menu Ditulis Tangan

18 Juli 2019 5:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rius Vernandes. Foto: Instagram @rius.vernandes
zoom-in-whitePerbesar
Rius Vernandes. Foto: Instagram @rius.vernandes
ADVERTISEMENT
Influencer Rius Vernandes harus berurusan dengan polisi, hanya karena mengunggah tulisan tangan menu makanan kelas bisnis Garuda Indonesia yang diberikan pramugari.
ADVERTISEMENT
Rius dilaporkan oleh pihak karyawan Garuda Indonesia ke Polres Bandara Soekarno-Hatta. Pihak kepolisian pun telah melayangkan surat panggilan kepada Rius dan kekasihnya bernama Monica.
Rius dilaporkan dengan dugaan melanggar UU ITE serta Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik. Sejatinya Rius dan Monica diperiksa Rabu (17/7) pukul 10.00 WIB. Namun keduanya tak menghadiri panggilan itu dan meminta penjadwalan ulang pada Selasa (23/7).
Kolase instastory Rius Vernandes terkait catatan menu makanan Garuda Indonesia yang ditulis tangan Foto: Instagram/@rius.vernandes
Buntut pelaporan ini berawal dari unggahan Rius soal menu makanan yang ditulis tangan dalam secarik kertas. Saat itu, dia duduk di kursi kelas bisnis Garuda Indonesia dalam penerbangan Sydney-Denpasar.
Berdasarkan unggahan Rius, awak kabin memberikan catatan menu makanan yang ditulis tangan itu karena buku menu yang seharusnya digunakan masih dalam proses percetakan.
ADVERTISEMENT
Dalam akun Twitter resminya, Garuda Indonesia sudah menjelaskan tulisan tangan itu bukanlah kartu menu untuk penumpang. Tetapi, catatan pribadi awak kabin saat tengah bertugas yang sebaiknya tidak disebarluaskan.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Tomy Tampati, menyebut yang telah dilakukan Rius dianggap sudah merugikan reputasi Garuda Indonesia. Terlebih, unggahan Rius di media sosial terlanjur menyebar luas.
"Ini kita ada dalam rumah ini. Ada tamu datang, kita wajib layani full sama tamu itu. kalau ada kotoran di kursi atau salah pembantu rumah kita menyajikan, mbok kita dibilang deh. Jangan langsung tebar di seluruh kampung, 'wah enggak beres'. Itu yang mereka marah," kata Tomy saat dihubungi, Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
Tomy memastikan laporan terhadap Rius tak berdasarkan perintah manajemen Garuda Indonesia. Sekarga merupakan serikat pekerja independen.
Meski demikian, Tomy menolak jika dengan adanya laporan ini Garuda Indonesia dianggap antikritik. Menurutnya, selama ini setiap kritik penumpang yang disampaikan secara tepat selalu mereka tanggapi. Bahkan Garuda Indonesia menyiapkan kompensasi jika diperlukan.
Rius Vernandes. Foto: Instagram @rius.vernandes
Laporan ini dianggap Tomy juga untuk mendidik masyarakat. Publik sebaiknya tak menyebarkan temuannya yang belum terkonfirmasi.
"Harus jaga hal-hal yang belum terkonfirmasi ke depan. Tolong jangan diekspos," katanya.
Tomy yakin laporan yang dilakukan karyawan ini tak akan membuat reputasi Garuda Indonesia menjadi buruk. Namun, dia ingin menegaskan karyawan punya ruang untuk membela diri jika berhadapan dengan penumpang.
ADVERTISEMENT
"Publik selalu menjustifikasi informasi yang mereka dapat. Kita sebenarnya punya hak membela diri," sebutnya.
Rius Vernandes. Foto: Instagram @rius.vernandes
Meski demikian, Tomy menyebut kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, jika Rius memperlihatkan itikad baik.
"Kemungkinan itu (pencabutan laporan) besar dan kami siap saja. Kalau si YouTuber ini punya good will, kita namanya manusia lebih ke pola penyelesaian perdamaian," ujarnya.
"Kalau ada perdamaian, kalau ada saling pemahaman, pasti kita cabut," sambungnya.
Terkait kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa empat orang saksi dari pihak Garuda Indonesia selaku pelapor.
"Nanti akan kami periksa klarifikasi dari pihak terlapornya dan tentunya kita ada pemeriksaan terhadap ahli terkait laporan ini," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Viktor Togi Tambunan, Rabu (17/7).
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Viktor Togi Tambunan. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan

Pembelaan Rius Vernandes

Sementara itu, kuasa hukum Rius, Abraham Sridjaja, menyebut pelaporan ini bertolak belakang dengan sikap Garuda Indonesia selama ini yang berusaha meningkatkan pelayanan penerbangan kepada penumpang.
ADVERTISEMENT
"Hal ini justru kontra produktif dengan semangat manajemen Garuda Indonesia yang bertekad meningkatkan pelayanan bagi penumpang/konsumen dalam persaingan usaha dunia penerbangan yang semakin ketat," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/7).
Rius Vernandes. Foto: Instagram @rius.vernandes
Menurutnya, apa yang diunggah Rius adalah kenyataan atau fakta. Ia menegaskan, Rius sama sekali tidak menghina atau mencemarkan nama baik Garuda Indonesia. Rius justru dianggap telah memuji keramahan dan rasa kekeluargaan pelayanan dalam pesawat Garuda Indonesia.
"Hanya saja disampaikan kekurangan sebagaimana di atas dengan penuh harapan agar kekurangan tersebut dapat segera diperbaiki. Apa yang diunggah ke YouTube adalah fakta adanya yang didasari kecintaan untuk dilakukannya perbaikan/koreksi terhadap pesawat penerbangan Garuda bukan perbuatan pidana," urainya.
Abraham menyayangkan pelaporan ini dilakukan tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu dengan kliennya. Namun, Abraham berharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
"Semoga Tuhan membantu kedua belah pihak untuk mendapatkan penyelesaian terbaik berdasarkan rasa keadilan yang bermartabat," tutupnya.

Manajemen Krisis Garuda Indonesia Dianggap Buruk

Ombudsman RI (ORI) juga angkat suara terkait polemik ini. Ombudsman menyayangkan respons Garuda Indonesia terkait viralnya unggahan Rius. Anggota Ombudsman, Alvin Lie, menyebut manajemen krisis Garuda cukup buruk.
“Karena Garuda ini BUMN, yang saya sesalkan adalah manajemen krisisnya. Ini adalah suatu krisis. Saya sempat meminta penjelasan sekilas dari Garuda, apakah benar ada menu yang tulisan tangan, apalagi itu untuk di kelas bisnis. Ternyata informasi yang sampai ke manajemen ini pun masih simpang siur,” ungkap Alvin di Kantor ORI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan (17/7).
Komisioner Ombudsman Alvin Lie Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Menurut Alvien, pihak Garuda Indonesia seharusnya melakukan komunikasi publik yang tepat. Bukan mengeluarkan larangan hingga melaporkan penumpangnya, Garuda Indonesia seharusnya menginvestigasi kejadian di lapangan secara tuntas.
ADVERTISEMENT
“Keputusan yang keluar yaitu melarang video dan sebagainya mungkin juga melaporkan polisi, tidak berdasarkan fakta-fakta yang lengkap dan terverifikasi kebenarannya. Inilah yang saya melihat BUMN Garuda ini masih sangat lemah dalam crisis management masih sangat lemah dalam komunikasi publiknya,” tutur Alvin.
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pihak manajemen Garuda Indonesia memang sempat mengeluarkan aturan dan imbauan baru terkait pengambilan foto di pesawat. Namun, aturan itu pun akhirnya dicabut setelah viral di media sosial. Sehingga penumpang kembali diperbolehkan mengambil foto dalam pesawat.
"Namun dengan tetap menjaga kenyamanan dan privasi penumpang lain," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7).
Menurut Rosan, imbauan dari perusahaan tersebut sudah melalui proses yang panjang serta pertimbangan yang matang. Terutama masukan dan komplain dari para penumpang dan awak pesawat.
ADVERTISEMENT