Personel Tim Medsos Pemenangan Jokowi - Ma'ruf di Bawah 35 Tahun

15 Agustus 2018 18:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristiyanto (tengah) dan Sekjen Partai-Partai Koalisi Jokowi-Ma'ruf Rapat di DPP NasDem, Rabu (15/8/18). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto (tengah) dan Sekjen Partai-Partai Koalisi Jokowi-Ma'ruf Rapat di DPP NasDem, Rabu (15/8/18). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah sekjen parpol koalisi pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 melakukan koordinasi tim media sosial untuk pemenangan kampanye. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, mereka sepakat kriteria tim medsos untuk tim pemenangan adalah mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
ADVERTISEMENT
"Usia di bawah 35 tahun, jadi kepemimpinan muda sebagaimana semangat yang ditunjukkan oleh Pak Jokowi. Sebagai tokoh muda yang punya pengalaman sangat luas, pemimpin yang muncul dari tengah rakyat dari wali kota menjadi gubernur dan kemudian terpilih sebagai presiden yang telah meletakkan dasar-dasar yang sangat baik untuk agenda prioritas Nawa Cita kedua," kata Hasto di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).
Hasto menyebut tim medsos Jokowi-Ma'ruf harus memenuhi kriteria batas usia tersebut. Ia tak merinci secara detail mengapa anggota tim harus berusia di bawah 35 tahun. Namun yang pasti, timnya nanti akan beranggotakan orang-orang dari gabungan parpol dan relawan.
"Untuk besok khusus tim sosmed yang menyatukan diri di dalam gerak pemenangan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf usianya di bawah 35 tahun. (Mereka) gabungan, partai politik dan para relawan," jelas Hasto.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F. Paulus menjelaskan tim medsos punya tugas sama pentingnya dengan jubir pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Nantinya, tim medsos akan bekerja dan dikoordinasikan secara terpusat dari satu tempat.
"Kita lihat, untuk sosmed secara terpusat ada. Tapi untuk bagaimana mempelajari sumber-sumber informasi yang berkembang sendiri, di situ kita lihat, kalau kita bisa handle secara terpusat kenapa tidak? Tetapi saya pikir dengan kondisi sekarang hanya satu titik sekarang," ujar Lodewijk.
"Medsos kita lihat, kan nanti siapa yang memproduksi, mempelajari data. Kan sebagai koordinasi cyber kan banyak," pungkasnya.