Pertarungan Ridwan Kamil-Uu vs Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi

18 Maret 2018 10:35 WIB
Ridwan Kamil Vs Deddy Mizwar dalam Survei (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil Vs Deddy Mizwar dalam Survei (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga bulan jelang pemungutan suara pada 27 Juni, kontestasi dalam Pilgub Jawa Barat 2018 mengerucut pada dua kandidat terkuat: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil-Uu (RINDU), melibas 3 kandidat lain di hampir semua survei yang muncul setelah penetapan pasangan calon. Bahkan, elektabilitas Ridwan Kamil sendiri sejak awal terlampau tinggi dibanding kandidat lain. Pesaing terdekatnya adalah Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Namun, survei yang dirilis Litbang Kompas pada Rabu (14/3), mengungkapkan data baru. Ridwan Kamil-Uu untuk pertama kalinya diprediksi kalah dari Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Skor elektabilitasnya 42,8% vs 39,9%, Emil-Uu kalah selisih 2,9%.
Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Dua kandidat lain berada di bawah 10 persen. Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,8%, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 3,1%. Data survei dengan 800 responden ini cukup menohok pasangan nomor urut 1 yang selama ini tak terkalahkan.
Meski begitu, ternyata 'Sang Arsitek' merespons santai temuan survei Kompas. Bagi Emil, survei justru menunjukkan partai besar di Jawa Barat gagal mendongkrak elektabilitas kandidatnya.
ADVERTISEMENT
"Hasil survei yang dirilis Litbang Kompas hari ini menunjukkan bahwa figur calon lebih menjadi faktor penentu bagi warga Jawa Barat. PKS, PDIP, dan Gerindra, adalah partai dengan suara signifikan di Pilgeg dan Pilgub 2013. Namun, menurut survei itu, ternyata posisi partai belum terlihat berdampak terhadap tingkat elektabilitas pasangan yang diusungnya," ujar Ridwan Kamil melalui keterangan resminya yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (14/3).
Kandidat Cagub-Cawagub Jabar (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat Cagub-Cawagub Jabar (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
Cawagub Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, merespons cepat saat ditanya mengenai hasil survei yang memenangkan dirinya. Dedi Mulyadi semringah, namun hasil itu masih kurang dari ambisi mereka yang ingin mengantongi 50% suara dari bilik suara.
"Sampai saat ini saya masih merasa tertinggal, sehingga saya harus kerja keras manfaatkan sisa 4 bulan lagi. Saya belum merasa menang," ucap Dedi Mulyadi kepada kumparan, Rabu (14/3).
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
Survei SMRC
ADVERTISEMENT
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) lalu merilis temuan berbeda sehari setelah Litbang Kompas mempublikasikan data survei mereka. Versi SMRC, Ridwan Kamil-Uu tetap sebagai pemenang dengan 43,7%, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 30,7%. Selisih cukup jauh, 13%.
Dua kandidat lain berada di bawah 5%. Sudrajat-Ahmad Syaikhu 4,6%, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 2,8%, tak menjawab 18,2%.
Survei Kompas dan SMRC punya metodologi yang secara umum sama, dalam hal sampling, jumlah responden, dan margin of error (beda 4%). Namun Direktur Riset SMRC Deni Irvani, enggan mengomentari hasil survei yang beda tersebut.
"Kalau kita mau bandingkan survei itu harus apple to apple metodologinya, kemudian juga tidak kalah pentingnya waktu pelaksanaan survei, karena bisa saja terjadi perubahan krena waktunya berbeda. Saya kira saya belum bisa komentari itu," ucap Deni, Kamis (17/3).
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil Vs Deddy Mizwar dalam Survei (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil Vs Deddy Mizwar dalam Survei (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Kans Sudrajat-Syaikhu dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan
Dua pasangan calon terendah yaitu Sudrajat-Syaikhu dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, perlu bekerja ekstra jika ingin memenangkan Pilgub Jabar. Elektabilitas kedua paslon ini rata-rata berada di bawah 5%.
Data Kompas: Sudrajat-Syaikhu 7,8% dan Tb Hasanuddin-Anton 3,1%. Versi SMRC: Sudrajat-Syaikhu 4,6% dan Tb Hasanuddin-Anton 2,8%. Indo Barometer Sudrajat-Syaikhu 1% dan Tb Hasanuddin-Anton 0,9%. Cyrus: Sudrajat-Syaikhu 5% dan Tb Hasanuddin-Anton 2,5%.
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
Lalu mungkinkah memenangkan Pilgub?
"Ya kalau kans itu saya kira selalu ada ya, karena kita tidak tahu apa yang terjadi 3 bulan ke depan. Bukan hanya pada calon yang masih di bawah itu, tapi apa yang terjadi pada calon yang sedang leading saat ini," ucap peneliti SMRC, Deni Irvani.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak tahu mungkin ada faktor yang bisa menurunkan tingkat kedisukaan calon yang saat ini, kita juga tidak tahu ada faktor apa yang terjadi dalam 3 bulan ke depan yang bisa menaikkan kualitas popularitas dari calon-calon yang ada," imbuhnya.
Pilgub Jawa Barat saat ini masih dalam tahap kampanye hingga 3 bulan ke depan. Masih banyak waktu untuk memperbaiki elektabilitas. Namun tanpa terobosan, angka-angka yang ada pada papan survei tak akan banyak bergerak.
Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018 (Foto: Andina D. Utari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018 (Foto: Andina D. Utari/kumparan)
Simak ulasan lain dalam topik Pilgub Jabar 2018.