Pertemuan Menlu RI-Singapura Bahas Wilayah Informasi Penerbangan

16 Juli 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bertemu Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (16/7). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bertemu Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (16/7). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Selasa (16/7) menerima kunjungan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan. Tiga isu termasuk soal pengelolaan wilayah informasi penerbangan (FIR) dibahas.
ADVERTISEMENT
Ditemui setelah pertemuan selama 1,5 jam, Retno menyatakan selama ini isu FIR hampir tidak pernah dibahas secara komprehensif dengan Singapura.
"Untuk FIR intinya adalah bahwa diskusi secara serius dilakukan. Ada progres, tetapi saya belum dapat menyampaikan progresnya seperti apa," kata Retno di kantor Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
"Karena dalam waktu dekat ini Pak Menhub sudah mengirim surat untuk melakukan pertemuan dengan Menhub dari Singapura untuk membahas proposal Indonesia," sambung dia.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bertemu Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (16/7). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Retno tidak membeberkan dengan detail mengenai proposal apa yang diajukan Indonesia kepada Indonesia terkait FIR.
Di samping FIR, Menlu RI-Singapura turut membahas rencana pertemuan tahunan Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong. Retno menyebut, pertemuan rutin tersebut akan terlaksana dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Kita bahas rencana pertemuan leader's retreat. Tahun ini giliran Singapura untuk jadi tuan rumah dari pertemuan antara PM dengan Presiden karena tahun lalu diselenggarakan di Bali bulan Oktober. Kita sedang bahas tanggalnya," ujar Retno.
Isu ketiga yang dibahas adalah pertemuan ASEAN. Retno menginginkan dalam pertemuan ASEAN mendatang repatriasi pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar dapat dibahas.
"Tentunya kita sepakat bahwa repatriasi memang perlu dilakukan secepat mungkin, tapi kita tidak boleh mengesampingkan bahwa repatriasi itu harus merupakan repatriasi sukarela, aman, dan bermartabat," jelas Retno.