Pertemuan Menteri Energi UE Bahas Prakarsa Hidrogen

19 September 2018 2:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi Uni Eropa Elisabeth Köstinger (Foto: Wikimedia  Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi Uni Eropa Elisabeth Köstinger (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Eropa makin fokus memperkuat energi terbarukan. Di kota Linz bahkan sedang dibangun pabrik produksi hidrogen paling modern.
ADVERTISEMENT
Penggunaan hidrogen sebagai energi berorientasi masa depan menjadi salah satu item dalam agenda pertemuan informal para Menteri Energi Uni Eropa di kota Linz, Austria, selama dua hari, 17-18 September 2018.
"Presidensi Austria mengusulkan prakarsa Hidrogen yang disetujui dan ditandatangani oleh banyak negara anggota,” ujar ketua pertemuan Menteri Energi Uni Eropa Elisabeth Köstinger melalui siaran pers yang diterima kumparan Den Haag, Selasa (18/9).
Di kota Linz, tempat pertemuan para Menteri Energi Eropa berlangsung, bahkan saat ini sedang dibangun salah satu pabrik produksi hidrogen Eropa paling modern.
"Dengan prakarsa ini, negara-negara penandatangan berkomitmen untuk melanjutkan penelitian dan investasi dalam produksi dan penggunaan hidrogen sebagai teknologi berorientasi masa depan,” imbuh Köstinger.
Menteri Federal Keberlanjutan dan Pariwisata Austria itu menekankan bahwa untuk mencapai sasaran iklim dan energi di seluruh Eropa 2030, bentuk-bentuk energi terbarukan harus diperkuat dan lebih terintegrasi.
ADVERTISEMENT
“Tantangan besarnya adalah juga bagaimana dapat menggunakan energi terbarukan pada saat-saat mendung, permukaan air sedang pasang surut atau angin tidak bertiup. Oleh karena itu, solusi penyimpanan energi sangat penting untuk cadangan dan menyimpannya pada saat kelebihan produksi,” tegas Köstinger.
Menurut Köstinger, di masa depan hidrogen terbarukan dapat memainkan peran penting di bidang ini. Selain itu, hidrogen bukan hanya merupakan teknologi berorientasi masa depan yang potensial untuk cadangan energi, tetapi penggunaannya sebagai bahan bakar kendaraan juga akan mengurangi peran sumber energi fosil dalam mobilitas.
"Dengan Prakarsa Hidrogen kita ingin mengirim sinyal yang kuat untuk hidrogen terbarukan dan kerjasama di seluruh Eropa," demikan Köstinger.