news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perum Perindo Pastikan Bongkar Muat Ikan di Muara Baru Mulai Normal

26 Februari 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana bongkar muat ikan di Muara Baru kembali normal usai kebakaran. Foto: Dok. Perum Perindo
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bongkar muat ikan di Muara Baru kembali normal usai kebakaran. Foto: Dok. Perum Perindo
ADVERTISEMENT
Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menjamin kegiatan usaha khususnya kegiatan bongkar muat ikan.di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) di Muara Baru, Jakarta Utara, tetap bisa berjalan usai kejadian kebakaran di PPSNZ Sabtu (23/2) lalu.
ADVERTISEMENT
"Begitu ada kejadian tersebut, selain memprioritaskan keselamatan, kami juga fokus ke upaya-upaya agar kegiatan usaha di kawasan PPSNZ tidak terganggu total," kata Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto Suanda dalamm keterangannya, Selasa (26/2).
Karena itu, lanjut dia, begitu api berhasil dipadamkan, langkah pertama adalah memindahkan kapal-kapal di PPSNZ yang dalam kondisi tidak aktif. Misalnya sedang dalam posisi perbaikan, atau menunggu proses perizinan.
Menurut Risyanto, kapal-kapal yang masuk kategori tersebut saat ini diminta untuk tambat di luar kolam labuh PPSNZ.
Suasana bongkar muat ikan di Muara Baru kembali normal usai kebakaran. Foto: Dok. Perum Perindo
"Sedang kapal-kapal yang mau bongkar muat bisa langsung mulai aktivitas. Termasuk yang mau isi perbekalan dan terjadwal mau berangkat lagi," jelasnya.
Sejak Senin (26/2) aktifitas bongkar muat di PPSNZ terlihat mulai normal. Beberapa kapal ikan tampak melakukan bongkar muat. Ada sepuluh kapal, antara lain KM Maulana, KM Samudera Permai, KM Hasil Laut, KM Naily dan KM Sumber Sejati.
ADVERTISEMENT
Risyanto menambahkan, dari kejadian kebakaran itu, Perum Perindo selaku operator PPSNZ akan membenahi SOP layanan jasa pelabuhan, antara lain, pembatasan-pembatasan untuk aktifitas yang potensi menimbulkan risiko kecelakaan dan keselamatan.
Salah satunya, proses pengelasan sebagai bagian dari perbaikan kapal, yang diduga menjadi penyebab kejadian kebakaran Sabtu (23/2) lalu.