Pesan Hoaks Merajalela di Grup WhatsApp India, Picu Pembunuhan

25 Juni 2018 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masyarakat India bermain gadget. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masyarakat India bermain gadget. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesan berantai hoaks alias palsu ternyata tidak hanya tersebar bagi pengguna WhatsApp di Indonesia, tapi juga di India. Di negara ini malah, pesan hoaks bisa menggerakkan puluhan orang untuk menghakimi dengan kekerasan, bahkan membunuh, orang-orang yang bahkan tidak tahu apa-apa.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Senin (25/6), fenomena ini terjadi di India dalam beberapa bulan terakhir. Seperti di negara bagian Madhya Pradesh, sekitar 50-60 warga desa memukuli dua pria tidak berdosa karena mereka dituduh akan membunuh orang dan menjual organ tubuhnya.
Tindakan ini dilakukan setelah muncul pesan berantai dalam bahasa Hindi, mengatakan ada 500 orang menyamar sebagai pengemis yang datang untuk mengumpulkan organ tubuh manusia. Pesan ini tersebar di grup WhatsApp perkawanan dan keluarga.
Polisi menangkap tiga orang yang menyebarkan pesan itu untuk pertama kali, kata kepala polisi distrik Balaghat, dikutip Reuters.
Ilustrasi masyarakat India bermain gadget. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masyarakat India bermain gadget. (Foto: Thinkstock)
Beberapa pekan sebelumnya, seorang pria pendatang berusia 26 tahun jadi bulan-bulanan massa di Bengaluru. Dia dipukuli setelah tersebar teks palsu yang mengatakan 400 pedagang anak datang ke kota itu. Korban saat itu dicegat warga ketika sedang berjalan.
ADVERTISEMENT
Dalam pesan yang tersebar itu, para orang tua diminta waspada di bulan Ramadhan. Jangan sampai kesibukan ibadah dan belanja membuat lalai dari mengawasi anak sehingga jadi korban penculikan.
Pesan yang sama tersebar di negara bagian Karnataka, Rajasthan, dan kota-kota seperti Chennai dan Hyderabad. Dalam pesan itu dikatakan ada 500 penculik anak yang berkeliaran.
Ada lebih dari 200 juta pengguna WhatsApp di India, salah satu pasar terbesar dunia. Pesan berantai palsu dikhawatirkan bisa memperparah ketegangan di wilayah-wilayah sering terjadi konflik komunal antara masyarakat Hindu dan Muslim maupun terhadap warga berkasta Dalit.
Protes warga Dalit di India. (Foto: Reuters/Munish Sharma)
zoom-in-whitePerbesar
Protes warga Dalit di India. (Foto: Reuters/Munish Sharma)
Sepanjang tahun ini, pesan hoaks di WhatsApp telah menyebabkan puluhan orang dipukuli di India, tiga di antaranya tewas. Tidak hanya WhatsApp, hoaks di Facebook menyebabkan dua orang jadi korban pemukulan massa di timur India awal Juni ini.
ADVERTISEMENT
Pemerintah India juga telah menemui pihak WhatsApp untuk membicarakan fenomena ini, namun belum diungkapkan hasil pertemuan tersebut. Sementara itu pihak WhatsApp mengaku prihatin atas penyalahgunaan aplikasi mereka.
"Sayangnya beberapa orang menggunakan WhatsApp untuk menyebarkan informasi palsu yang berbahaya. Kami meningkatkan upaya edukasi agar masyarakat tahu soal fitur keamanan kami dan bagaimana cara mengetahui berita palsu dan hoaks," ujar pernyataan WhatsApp.