news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pesan JK di PTIK: Polri Harus Profesional di Tahun Politik

4 Mei 2018 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla pimpin apel di PTIK Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla pimpin apel di PTIK Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan kepada sejumlah peserta apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
JK didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. Hadir menjadi peserta apel, para pejabat Mabes Polri, para perwira, hingga kapolda dari seluruh Indonesia. Apel bertajuk 'Polri yang Promoter Siap Amankan Agenda Kamtibmas 2018-2019'.
Dalam sambutannya JK meminta kepada seluruh jajaran perwira yang hadir untuk menjaga tahun politik, dengan baik. Apalagi Indonesia, kata JK, akan menghadapi pemilu paling rumit di dunia.
"Kita harapkan sekali lagi bahwa momen yang akan terjadi seperti politik pemilu baik Pilkada juga nanti persiapan tahun depan Pilpres pileg tentu jadi bagian tugas kepolisian dengan baik," kata JK di PTIK, Jumat (4/5).
"Kenapa polisi harus profesional? Pemilu tahun depan akan jadi pemilu terumit di dunia. Ada (pemilihan) DPR, DPD, Pilpres, (dan sebagainya) lima kali, mungkin itu dibutuhkan (pengamanan) sampai tengah malam," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, dalam pemilu, saat pencoblosan mungkin akan berjalan kondusif, namun permasalahan sesungguhnya akan muncul ketika penghitungan suara oleh KPU. Oleh karena itu JK meminta kesiapan para aparat dalam mengamankan tahun politik.
Jusuf Kalla di Apel Kasatwil 2018. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Apel Kasatwil 2018. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
"Dalam pencoblosan hampir tak ada masalah. Yang jadi masalah itu pengitungan. Karena kitalah pemilu paling rumit di dunia, tak ada negara yang lima dicoblos dalam satu waktu, penghitungannya lebih rumit lagi karena sistemnya terbuka," jelas JK.
"Sistemnya terbuka di samping partai, itu juga,orang. Sehingga makan waktu, juga jeruk makan jeruk. Partai (juga) ingin menang," pungkasnya.
Jusuf Kalla di Apel Kasatwil 2018. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Apel Kasatwil 2018. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)