Pesan Menag: Nalar Saja Tak Cukup, Gunakan Hati Dalam Beragama

7 September 2018 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tak hanya menggunakan nalarnya semata dalam beragama. Menurutnya, agama tidak hanya berurusan dengan pemahaman tekstual, namun dengan hati. Oleh karenanya, ia mengimbau setiap orang untuk beragama dengan hati.
ADVERTISEMENT
“Beragama itu harus dengan hati, tidak semata dengan nalar saja, tidak pula hanya teks. Tetapi berpulang pada hati kita,” jelas Lukman mengutip situs kemenag, Jumat (7/9).
Pernyataan ini disampaikannya dalam salah satu acara rangkaian peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.
Lukman pun menganalogikan pernyataannya dengan salah satu ulama besar bernama Al Ghazali “Al Ghazali adalah ulama yang sangat luar biasa, dapat menggabungkan pendekatan tekstual dan nalar sekaligus,” ujarnya.
Menurutnya, Al Ghazali mampu menggabungkan antara syariat dan hakikat dalam kitab-kitab yang ditulisnya. Isi kitab-kitabnya itu tidak hanya bicara soal fiqh, tapi juga sejarah, termasuk tasawuf.
Lukman menambahkan, konsep yang dicetuskan oleh Al Ghazali sejalan dengan visi Kementerian Agama yang dipimpinnya, yaitu pendekatan yang menggabungkan antara pemahaman tekstual dan nalar sekaligus, namun ia mengimbau agar harus menggunakan hati juga dalam pemahaman beragama .
ADVERTISEMENT
“Di mana moderasi beragama yang kita usung adalah menggabungkan antara pemahaman tekstual dan nalar sekaligus. Yang seringkali menegasi tidak saling mengisi,” ungkapnya.