Pesan PDIP di Momen Idul Adha: Mari Sembelih Nafsu Binatang Dalam Diri

22 Agustus 2018 11:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen DPP PDIP Perjuangan, Ahmad Basarah (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen DPP PDIP Perjuangan, Ahmad Basarah (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
PDIP juga merayakan peringatan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih 29 ekor sapi di markas partai di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah berharap, banyak hikmah yang bisa dipetik dari perayaan kurban tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain ungkapan solidaritas kemanusiaan, penyembelihan hewan kurban juga mengandung makna agar manusia mampu menghilangkan nafsu kebinatangan yang ada di dalam diri masing-masing. Sehingga, setiap muslim bisa menjadi pribadi yang lebih humanis, saleh dan takwa.
"Sifat-sifat binatang inilah yang harus kita sembelih atau kita buang jauh-jauh. Sifat licik, amarah dan berperilaku buas terhadap sesama dalam memenuhi ambisi inilah yang harus disembelih dan buang jauh-jauh. Jangan sampai sifat-sifat buruk binatang buas tersebut bercokol dalam alam pikiran dan hati umat muslim dan bangsa Indonesia," kata Basarah di Kantor PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/8).
Basarah melanjutkan, semangat berkurban harus dilandasi dengan semangat keikhlasan dan ketakwaan, sebagaimana hal tersebut ditunjukkan melalui peristiwa monumental putra Nabi Adam, Habil dan Qabil. Habil saat itu menyiapkan seekor domba besar dan bagus untuk dikurbankan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kurban Qabil ditolak, lantaran dilakukan tidak dengan rasa ikhlas. Qabil yang terbakar dengan emosi kemudian membunuh saudaranya sendiri, Habil. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan kejadian pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia.
"Bahwa nafsu amarah, nafsu kedengkian telah membutakan mata hati manusia dapat membuat manusia menjadi buas terhadap sesama. Tidak jarang manusia tega mengorbankan manusia lainnya hanya untuk memenuhi syahwat dan ambisi kekuasaan," tuturnya.
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain itu, semangat berkurban juga bisa diterapkan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap komponen bangsa harus mengorbankan egoismenya dan tidak memaksakan kehendak apalagi bersikap buas terhadap sesama dengan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan dan ambisinya.
"Inilah spirit kurban yang harus kita pahami. Mudah-mudahan dengan spirit Idul Kurban 1439 Hijriyah ini bangsa Indonesia dapat menjalani kehidupan kebangsaan yang humanis dan penuh solidaritas sesama bangsa Indonesia dan warga dunia," pungkas Wakil Ketua MPR RI itu.
ADVERTISEMENT
Rencananya, daging hewan kurban yang disembelih di kantor PDIP tersebut akan didistribusikan kepada kaum dhuafa dan warga lainnya yang berhak untuk menerimanya.