Pesawat Twin Otter yang Hilang di Papua Diduga Mendarat Darurat

19 September 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan kembali diturunkan untuk mencari pesawat Twin Otter yang hilang di Papua. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan kembali diturunkan untuk mencari pesawat Twin Otter yang hilang di Papua. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak. Pesawat itu tak terpantau saat terbang dari Timika ke Ilaga, Papua.
ADVERTISEMENT
Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Letnan Kolonel (Pnb) Sugeng Sugiharto, mengatakan pesawat hilang kontak tersebut tidak memancarkan sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT). Normalnya, pesawat secara otomatis akan memancarkan sinyal ELT jika crash (jatuh).
"Karena sinyal ELT tidak memancarkan, maka kita sulit mengarahkan pencarian. Namun karena ELT tidak memancarkan sinyal, maka prediksi kita sementara pesawat melakukan pendaratan darurat," kata Sugeng ketika memantau keberangkatan tim pencari di Bandara Mizes Kilangin Timika, Kamis (19/9).
Menurut Sugeng, kesempatan selamat bagi kru pesawat masih memungkinkan jika terjadi pendaratan darurat. Sebab, pesawat memang tidak memancarkan sinyal ELT jika melakukan pendaratan darurat.
"Berbeda kalau crash (jatuh), dia akan memancarkan sinyal. Jadi ada kendala dan ada juga harapan. Mudah-mudahan segera dapat diketemukan," harapnya.
ADVERTISEMENT
Sugeng menyebut, sebelumnya ada informasi beredar bahwa kru pesawat berada di Puskesmas Jila, Kabupaten Mimika.
"Namun setelah dicek oleh Satgas di sana ternyata informasi itu negatif," kata Sugeng.
Pencarian hari kedua, Kamis pagi, tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas telah diberangkatkan menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU dan pesawat Twin Otter milik Carpediem Aviasi Mandiri.
Helikopter Caracal menyisir wilayah selatan yang lebih rendah ke arah Distrik Jila, Kabupaten Mimika. Sementara Twin Otter melakukan pencarian dalam rute penerbangan Timika-Ilaga.
Pencarian pada penerbangan pertama belum membuahkan hasil. Kedua pesawat pencari telah kembali ke Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.30 WIT untuk melakukan pengisian bahan bakar.
"Pencarian dilakukan dengan jarak sekitar 38 nautical mile dari Timika. Cuaca cukup bagus di sana, cerah, gunung-gunung kelihatan jelas, namun belum ada tanda-tanda ditemukan," ucap Sugeng.
ADVERTISEMENT
Adapun pesawat perintis jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri rute Timika-Ilaga hilang kontak, Rabu sekitar pukul 11.00 WIT.
Pesawat kargo tersebut bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.39 WIT dan harusnya sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.29 WIT.
Pesawat carter yang dipiloti Dasep, Co Pilot Yudra dan mekanik Ujang itu mengangkut 1.700 Kg beras milik Perum Bulog, Kantor Seksi Logistik Timika.
Dilaporkan seorang anggota Brimob bernama Bharada Hadi Utomo yang bertugas di Ilaga ikut dalam penerbangan pesawat tersebut.