Peserta Reuni Alumni 212 Diminta Kibarkan Bendera Tauhid

28 November 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PA 212 dalam persiapan Reuni Akbar Mujahid 212 (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PA 212 dalam persiapan Reuni Akbar Mujahid 212 (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Panitia Reuni Akbar 212 meminta seluruh orang yang berencana datang ke acara pada Minggu (2/12) itu membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid. Acara itu mereka harap dapat menjadi ajang untuk mengagungkan kalimat tauhid.
ADVERTISEMENT
Penanggung jawab Reuni Akbar 212 Slamet Maarif mengimbau orang yang hadir dalam acara tersebut mengibarkan bendera tauhid saat sudah berada di kawasan Monumen Nasional.
"Ayo kibarkan bendera merah putih dan bendera tauhid warna warni. Kepada masyarakat terutama alumni tersentral di monas bukan di tempat lainnya," kata Slamet di Gedung DDII, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Sedangkan Wakil Dewan Pengarah Reuni 212 lainnya, Muhammad Al Khaththath berharap maraknya pengibaran bendera tauhid dalam aksi ini akan menginspirasi dunia. Terlebih setelah adanya insiden pembakaran bendera tauhid.
Al Khaththath juga menuturkan, alumni 212 ingin menunjukkan pembakaran bendera tauhid beberapa waktu lalu malah meninggikan bendera itu.
"Jadi yang tadinya membakar mau mengecilkan bendera tauhid nyatanya malah membesarkan," ujar Al Khaththath.
Massa yang tergabung dalam Barisan Nusantara Pembela Tauhid membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa yang tergabung dalam Barisan Nusantara Pembela Tauhid membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Meski demikian, Panitia Reuni 212 meminta tidak ada lambang partai politik yang dibawa dalam aksi. Mereka tidak ingin aksi ini dianggap sebagai gerakan politik.
ADVERTISEMENT
Panitia aksi ini juga mengundang Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto. Undangan dikirim Rabu (28/11) malam.
Tak hanya Jokowi, panitia turut menanti kehadiran Kiai Ma'ruf Amin. Namun, Slamet menyebut, Ma'ruf tak akan diundang dalam kapasitasnya sebagai cawapres, melainkan dalam posisinya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain mengundang tokoh politik, panitia juga akan meminta kehadiran Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dalam konferensi pers tersebut, turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya aktivis 212 Neno Warisman dan Sekjen Forum Ulama Indonesia (FUI) Muhammad Al Khaththath.
Reuni Akbar Mujahid 212 kemungkinan akan dihadiri oleh 4 juta umat yang datang dari berbagai daerah. Kabarnya, reuni ini tak hanya dihadiri oleh umat muslim, tetapi merangkul seluruh kalangan termasuk nonmuslim.
ADVERTISEMENT
Aksi pengibaran satu juta bendera tauhid berwarna-warni sebagai lambang persatuan juga bakal dilakukan. Rencananya, acara digelar sejak pukul 03.00 WIB hingga 12.00 WIB di Monas.