news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pesta Perceraian Jadi Tren Baru di Arab Saudi

24 Juli 2017 13:27 WIB
comment
42
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan Saudi di Riyadh (Foto: Fahad Shadeed/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan Saudi di Riyadh (Foto: Fahad Shadeed/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Arab Saudi memang dikenal sebagai negara monarki absolut yang ultrakonservatif, tapi bukan berarti pesta penuh kegembiraan dilarang. Bahkan saat ini di Saudi sedang tumbuh tren baru, yaitu tren pesta perceraian. Sesuai namanya, ini merupakan pesta yang digelar untuk merayakan perceraian.
ADVERTISEMENT
Kue, lilin, dan undangan pesta, belakangan ini mewarnai momen perceraian, yang selama ini biasa disebut sebagai kejadian tragis dalam kehidupan. Banyak perempuan muda Saudi merayakan perceraian sebagai langkah maju untuk menyambut awal yang baru dan masa depan yang cerah.
Mengutip media Arab Saudi, Saudi Gazette, edisi 22 Juli 2017, boleh dibilang pesta perceraian “bersaing ketat” dengan pesta pernikahan dalam skala kebesarannya maupun dari segi emosi.
Perempuan yang baru saja bercerai tampil dalam pesta-pesta mewah dengan mengenakan pakaian putih atau colorful. Mereka mengundang teman-teman sesama perempuan dan kerabat ke rumah, atau ke hotel luks, taman-taman publik, bahkan auditorium pernikahan.
Kue-kue bertema dan jasa katering menjadi bagian dari pesta ini. Ongkos yang dikeluarkan mencapai ribuan riyal.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan The Media Line di situsnya dengan judul “Tingkat Perceraian di Arab Saudi Meroket”, tingkat perceraian di Saudi belakangan ini meningkat dramatis. Kementerian Kehakiman pada tahun 2016 menyebut, sekitar 127 perceraian terjadi di Saudi setiap hari. Sedangkan di Jeddah, angka perceraian meningkat 50 persen pada tahun 2015.
Banyak yang Menentang Pesta Perceraian
Meski pesta perceraian di Saudi telah populer sejak 5 tahun lalu, namun rupanya banyak juga warga yang menentang perayaan itu. Mereka menyebut pesta perceraian adalah suatu perilaku abnormal dan secara kultural tidak bisa diterima.
Hesham Almadani, seorang pria Saudi, menyebut orang-orang yang merayakan perceraian mereka telah melupakan ajaran agamanya. Dia berkeyakinan perceraian bukanlah sesuatu yang membanggakan sehingga perlu dipestakan.
ADVERTISEMENT
Reema Samir, seorang perempuan pegawai swasta berusia 30-an akhir bahkan menyebut menggelar pesta perceraian adalah tindakan bodoh.
Menurut Reema, meski banyak masalah yang terjadi di antara pasangan menikah, menggelar pesta setelah mereka bercerai adalah tindakan tidak pantas.
“Saya kira perempuan atau pria yang merayakan perceraian punya masalah psikologis. Karena kebanyakan pasangan bersikap aneh setelah perceraian. Mereka mengalami perubahan gaya hidup, perubahan sikap dan kepribadian, mungkin karena mereka bersedih atau terguncang atas pengalaman yang baru mereka lalui,” sebutnya.
Dia berpendapat, keluarga harus mendidik anak-anak mereka yang ingin merayakan perceraian bahwa menggelar pesta bukanlah tindakan tepat. Mereka harus diberi tahu bahwa pesta perceraian juga akan merendahkan mantan suami atau mantan istri mereka.
ADVERTISEMENT
Pesta Perceraian Langkah Positif
Samah Mohammed, perempuan pegawai swasta Saudi berusia akhir 20-an tahun, menyebut salah seorang temannya mengadakan pesta perceraian di rumah dengan mengundang teman-teman dekat. Si teman itu membeli kue-kue dan mengenakan baju baru.
“Saya tahu dia mengadakan pesta itu untuk membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia kuat tanpa mantan suami dan dia ingin mengindari rasa sakit karena kembali sendiri,” cerita Samah.
Ilustrasi perceraian (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perceraian (Foto: Wikimedia Commons)
“Ketika ditanya mengapa dia membuat pesta itu, dia menjawab bahwa dia ingin memulai hidup baru yang penuh kedamaian, jadi dia berpikir merayakan perceraian bisa menjadi langkah positif,” imbuh Samah.
Meskipun pesta perceraian menjadi tren di Saudi belakangan ini, itu bukanlah fenomena baru di Timur Tengah. Aktor Mesir Mohamed Fawi dan Madika Yousri adalah pasangan selebriti di kawasan tersebut yang pertama kali menggelar pesta perceraian. Mereka mengundang media dan teman-teman ke rumah untuk makan malam dan kemudian mengumumkan kabar perceraian mereka.
ADVERTISEMENT
Sepertinya mereka berpikiran, bercerai bukankah akhir dari segalanya. Bagaimana menurut kamu?