Peta Capres versi LSI Denny JA: Jokowi, Prabowo, Gatot

8 Mei 2018 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi, Prabowo, dan Gatot Nurmantyo. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan, Fitra Andrianto/kumparan, Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, Prabowo, dan Gatot Nurmantyo. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan, Fitra Andrianto/kumparan, Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
LSI Denny JA merilis survei elektabilitas partai politik di Pemilu Legislatif 2019. Selain itu, LSI juga menyebut ada tiga nama kandidat capres terkuat di 2019 yaitu, calon petahana Joko Widodo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
ADVERTISEMENT
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, meskipun Gatot belum memiliki partai pengusung, tetapi kesempatan Gatot bertarung dalam pemilu 2019 masih terbuka lebar.
"Peta capres ada yang kuat Jokowi, Gatot, dan Prabowo. Tapi Gatot belum terasosiasi dengan partai yang ada. Padahal kalau misal Pak Gatot terasosiasi dengan partai yang ada, bisa meningkatkan suara partai," kata Ardian saat memaparkan survei di Kantor LSI, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/5).
Menurut Ardian, sebelum pemilu 2019 berlangsung, Gatot masih memiliki waktu untuk membuat manuver mengalahkan Jokowi dan Prabowo.
"Ini masih ada waktu tersisa 11 bukan dan memang masih sangat terbuka peluang untuk bisa mengubah konteks capres," ujarnya
Adrian melanjutkan, arus pertarungan dalam politik sulit untuk ditebak. Dia mencontohkan Pilgub DKI yang dimenangkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang sebelumnya diragukan. Menurut dia, hal itu terjadi karena kondisi politik yang sulit ditebak.
ADVERTISEMENT
"Misalnya kasus DKI Jakarta satu tahun sebelumnya. Mohon izin, Pak Ahok kuat bahkan di atas 60 persen. Tetapi pada hari H ternyata kalah. Kemudian kasus daerah lain, awalnya kuat ternyata kalah. Dari contoh itu semua tergantung dari kondisi yang ada ke depan," ungkapnya
Untuk itu, Adrian mengatakan, tugas besar yang perlu dilakukan oleh Gatot sebelum pemilu 2019, yaitu lebih gencar mendekati masyarakat. Pendekatan dilakukan agar masyarakat lebih mengenal sosok Gatot.
Menurut LSI, Gatot belum melakukan pengenalan itu secara maksimal.
"Sejauh ini kalau melihat hasil survei, masih bisa untuk bertarung tinggal memang PR besar dari Gatot secara pengenalan belum maksimal sehingga perlu lebih kuat," pungkasnya.