PHRI: Hunian Hotel Turun 20-40 Persen karena Tiket Mahal

12 Februari 2019 1:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PHRI, Hariyadi B Sukamdani Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PHRI, Hariyadi B Sukamdani Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menuturkan naiknya harga tiket penerbangan domestik juga memberikan pengaruh bagi usaha penginapan. Salah satu dampaknya adalah menurunnya tingkat hunian hotel di daerah wisata domestik.
ADVERTISEMENT
"Kondisi harga tiket yang mahal ini telah mengakibatkan berkurangnya perjalanan masyarakat yang berakibat menurunnya hunian hotel 20-40 persen," ujar Haryadi di hadapan Presiden Joko Widodo saat perayaan HUT ke-50 PHRI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2).
Ia mengungkapkan, mahalnya harga tiket penerbangan domestik membuat masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negeri. Ia juga menyebut, masalah itu sebenarnya telah dirasakan sejak awal Januari.
"Sebagian masyarakat kita lebih memilih berlibur di luar negeri yang mengakibatkan keluarnya devisa," lanjutnya.
Tak hanya itu, kebijakan maskapai yang tak lagi memberikan bagasi gratis juga dianggap menurunkan pendapatan UMKM. Sebab, para wisatawan akan berpikir ulang saat akan membeli oleh-oleh dari para pengrajin.
"Ketentuan bagasi berbayar telah menyebabkan menurunnya omset oleh-oleh yang menampung produk UMKM yang dikelola perusahaan UMKM," jelas Haryadi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa segera mencari solusi terbaik. Salah satunya adalah dengan menurunkan biaya bahan bakar avtur sehingga harga tiket penerbangan pun bisa ditekan.
"Kami berharap pemerintah dapat segeri mencarikan solusi terhadap kondisi ini," tandasnya.