Pidato Permintaan Maaf Neno Warisman di Pesawat Atas Izin Kapten Pilot

28 Agustus 2018 19:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah menerima kunjungan Neno Warisman di Gedung DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah menerima kunjungan Neno Warisman di Gedung DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Neno Warisman menjelaskan kronologi saat dia meminta maaf kepada para penumpang pesawat. Neno dianggap bertanggung jawab menyebabkan pesawat Lion Air rute Pekanbaru - Jakarta mengalami delay.
ADVERTISEMENT
Neno sejatinya melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru pada Minggu (26/8). Tapi saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim, pada Sabtu (25/8) Neno diadang sejumlah orang. Neno akhirnya diminta petugas kembali ke Jakarta karena kondisi keamanan tidak kondusif.
Hingga akhirnya Neno naik pesawat kembali ke Jakarta pada Sabtu malam. Di atas pesawat dia diminta salah seorang penumpang untuk berpidato meminta maaf menjadi penyebab pesawat delay 1 jam.
Neno menegaskan, apa yang dia lakukan -- berbicara menggunakan mikrofon Public Address System (PAS) yang biasa dipakai kru pesawat -- sudah seizin kapten pilot pesawat.
"Itu ada penumpang, yang menemui saya kemudian dia mengatakan, Bunda banyak sekali orang rugi, ada yang mau pergi connecting (transit) itu sampai ke Sorong dan ada juga orang yang tergesa itu semua tertunda. Jadi tolong Bunda minta maaf, kemudian dia meminta izin pada kapten," kata Neno menirukan ucapan orang tersebut, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8). Neno berada di DPR untuk menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah atas peristiwa yang menimpanya.
ADVERTISEMENT
Pidato Neno di atas pesawat sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Mereka menyangka Neno melakukannya atas inisiatif sendiri, padahal peristiwa sebenarnya tidak seperti itu.
Neno mengalami pengadangan di Bandara Pekanbaru saat ingin menghadiri konser musik sekaligus deklarasi gerakan #2019GantiPresiden. Menurut Neno, apa yang ia alami itu adalah tindakan persekusi. Namun, Neno meyakini bahwa pengadanan dan persekusi yang ia alami di Pekanbaru tidak akan terjadi ke depan.
“Saya ingin mengimbau dan meyakinkan kembali bahwa kejadian di Pekanbaru adalah persekusi yang terakhir. Dan semangat emak-emak seluruh negeri dan yang hadir pada dengar pendapat hari ini mereka terkumpul dari banyak barisan juga," beber dia.
"Mari kaum emak semua, kita bukan hanya emak yang hanya bisa melahirkan anak, tapi emak yang bisa menegakkan kembali izah dan marwah negeri ini. Mudah-mudahan peradaban baru akan lahir dengan kekuatan hati kita semua, dan kita berdoa untuk semua pemimpin negeri. Mudah-mudahan kita mendapatkan kepemimpinan dan pemerintahan yang lebih baik di masa datang untuk 2019 ganti presiden,” tutupnya.
ADVERTISEMENT