Pilkada Serentak 2018, PDIP Kalah di 11 Provinsi

27 Juni 2018 22:11 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kotak Suara Baru KPU (Foto: Antara/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Kotak Suara Baru KPU (Foto: Antara/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Dari 17 pilgub yang digelar di 17 provinsi, PDIP mengusung calon seluruh provinsi tersebut. Namun, kandidat yang diusung PDIP mengalami kekalahan di 11 wilayah. Berikut kumparan merangkum perolehan suara dari jagoan PDIP yang kalah di 5 pilgub berdasarkan perhitungan cepat sejumlah lembaga survei:
ADVERTISEMENT
1. Sumatera Utara
Kampanye Akbar Djarot - Sihar (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Akbar Djarot - Sihar (Foto: Istimewa)
PDIP berkoalisi dengan PPP dan mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Quick count dari SMRC menunjukkan, pasangan ini memperoleh suara 41,12 persen. Paslon ini dikalahkan oleh Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang berhasil memperoleh suara sebesar 58,88 persen. Data ini berdasarkan suara masuk sebesar 99,33 persen.
Sementara itu, dari quick count yang dihasilkan oleh Charta Politika, Djarot-Sihar memperoleh suara sebesar 39,82 persen. Mereka dikalahkan Edy-Musa yang memperoleh suara 60,18 persen. Data ini berdasarkan suara masuk sebesar 99 persen.
Dari quick count yang dihasilkan LSI, Djarot-Sihar mendapatkan suara sebesar 42,88 persen. Paslon ini kalah dari Edy-Musa yang mendapatkan suara hingga 57,12 persen.
2. Lampung
Dalam Pilgub Lampung PDIP mengusung pasangan calon Herman Hasanusi-Sutono. Pasangan ini, berada di urutan nomor dua dari empat pasangan calon. Quick count yang digelar Charta Politika, paslon ini memperoleh suara 27,6 persen, dari total suara yang masuk 100 persen.
ADVERTISEMENT
3. Sumatera Selatan
Di Pilgub Sumatera Selatan, PDIP menjagokan pasangan Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramanda Kiemas. Dari quick count yang dirilis LSI, pasangan ini hanya mampu mengantongi suara 31,95 persen, dari suara yang masuk sebanyak 100 persen.
Sementara dari Charta Politika, pasangan ini hanya mampu mendapatkan suara sebesar 31,33 persen dari total suara yang masuk 96,33 persen.
4. Riau
PDIP menjagokan pasangan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno di Pilgub Riau. Hasilnya, dari quick count yang dirilis PolMark, pasasngan ini hanya mampu duduk di peringkat kedua, dengan suara sebesar 24,35 persen.
5. Jawa Barat
TB Hasanudin dan Anton Charliyan. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
TB Hasanudin dan Anton Charliyan. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Memiliki 20 jatah kursi di DPRD Jawa Barat menjadikan PDIP tak perlu berkoalisi dengan siapapun untuk mengusung calonnya. Dalam Pilgub Jabar, PDIP mengusung kadernya sendiri yakni TB Hasanuddin yang dipasangkan dengan Anton Charliyan.
ADVERTISEMENT
Dari quick count yang dilakukan lima lembaga survei, pasangan ini selalu menduduki posisi paling akhir. Jagoan PDIP ini, belum mampu untuk melawan tiga paslon lainnya.
Quick count yang dihasilkan SMRC misalnya, menunjukkan TB Hasanuddin-Anton mendapatkan suara sebesar 12,77 persen. Data ini berdasarkan suara masuk 100 persen.
Perhitungan cepat yang dilakukan Charta Politika, menunjukkan paslon ini hanya mendapat suara sebesar 11,3 persen, dari suara masuk 95,67 persen.
Sementara itu, Indo Barometer mencatat, TB Hasanuddin-Anton berhasil meraup suara sebesar 12,94 persen, dari suara yang masuk 100 persen.
Dari quick count yang dirilis Median, TB Hasanuddin-Anton mengantongi suara 12,78 persen, dari suara yang masuk sebesar 100 persen. Terakhir, LSI mencatat, paslon pilihan PDIP ini memperoleh suara 12,98 persen, dari total suara masuk 100 persen.
ADVERTISEMENT
6. Jawa Timur
Gus Ipul-Puti di Debat Pilgub (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gus Ipul-Puti di Debat Pilgub (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)
Setelah dua kali berhasil memenangkan Pilgub Jatim selama dua periode berturut-turut, PDIP kali ini harus mau menerima kekalahan di ajang pilgub tersebut. Pada laga pilgub kali ini, PDIP berkoalisi dengan PPP, PKS, dan Gerindra. Keempat partai tersebut mengusung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur.
Dari quick count yang dihasilkan SMRC, Gus Ipul-Puti mendapat suara 47,73 persen, dari data yang masuk 99 persen. Sedangkan quick count dari Charta Politika menunjukkan, paslon jagoan PDIP ini memperoleh suara 46,6 persen, dari suara yang masuk sebesar 100 persen.
Sementara itu, quick count yang dirilis LSI menunjukkan, Gus Ipul-Puti Guntur berhasil mengantongi suara 45,71 persen. Data ini berdasarkan suara masuk 100 persen.
ADVERTISEMENT
7. Nusa Tenggara Timur
Pasangan yang diunggulkan PDIP di Pilgub Nusa Tenggara Timur juga mengalami kekalahan. Pasangan calon yang diusung adalah Marianus Sae dan Emmilia Nomleni.
Dari quick count yang digelar SMRC, pasangan ini mendapat suara 27,31 persen, dari total suara yang masuk sebesar 100 persen.
8. Kalimantan Timur
Di Pilgub Kalimantan Timur, PDIP berkoalisi dengan Hanura untuk mengusung Rusmadi-Safarudin. Paslon ini, kalah unggul dari pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Dari quick count yang dirilis Indo Barometer, Rusmadi-Safaruddin mendapat suara sebesar 24,72 persen. Data ini berdasarkan suara masuk 98,67 persen.
Sementara itu, dari quick count LSI, Rusmadi-Safaruddin mengantongi suara 24,32 persen. Data ini berdasarkan suara yang masuk 96,05 persen.
Megawati di Rakor PDIP. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati di Rakor PDIP. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
9. Kalimantan Barat
ADVERTISEMENT
Di Pilgub Kalimantan Barat, PDIP berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKPI untuk mengusung paslon Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot. Paslon ini mesti kalah dari pasangan Sutarmidji-Ria Norsan.
Quick count yang dirilis LSI menunjukkan, jagoan PDIP ini hanya memperoleh suara sebesar 34,71 persen, sementara Sutarmidji-Ria Norsan berhasil meraup suara 57,46 persen. Data ini berdasarkan suara yang masuk 90,99 persen.
10. Nusa Tenggara Barat
PDIP mengusung Tuan Guru Haji Ahyar Abduh dan Mori Hanafi di Pilgub NTB. Perolehan suara pasangan ini berada di posisi ketiga, dari empat pasangan calon.
Dari quick count yang digelar LSI, paslon jagoan PDIP ini hanya berhasil meraup suara 25,51 persen.
11. Sulawesi Tenggara
ADVERTISEMENT
Di Pilgub Sulawesi Tenggara, PDIP berkoalisi dengan PAN, PKS, Gerindra, dan Hanura untuk mengusung Asrun-Hugua. Dari quick count yang dilakukan The Haluoleo Institute (THI), pasangan ini mendapat suara 25,15 persen.
Sementara itu, quick count yang dibuat Lembaga Jaringan Suara Indonesia (JSI), pasangan calon ini 25,7 persen.