Pilot Ethiopian Airlines yang Jatuh Belum Latihan Simulasi 737 MAX

22 Maret 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kokpit Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kokpit Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kapten pilot pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh disebut belum pernah latihan di mesin simulator Boeing 737 MAX yang baru. Pasalnya, ada sistem 737 MAX yang berbeda dari pesawat Boeing sebelumnya yang fatal jika tidak diketahui pilot.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan seorang pilot Ethiopian Airlines kepada Reuters, Jumat (22/3). Pilot yang enggan disebut namanya mengatakan, kapten pilot dalam penerbangan 10 Maret itu, Yared Getachew, 29, baru akan menjalani latihan pembaruan pada akhir Maret tahun ini menggunakan simulator baru 737 MAX.
Lazimnya, latihan pembaruan dilakukan semua pilot di seluruh dunia setiap enam bulan sekali. Menurut sumber Reuters, Ethiopian Airlines baru mendapatkan simulator 737 MAX teranyar dua bulan sebelumnya.
Tidak diketahui apakah kopilot Ahmednur Mohammed, 25 - salah satu dari 157 orang yang tewas dalam kecelakaan- juga telah menggunakan simulator baru ini.
Selain itu menurut sumber Reuters, Boeing tidak memberikan manual sistem automasi MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System). Sistem ini seyogyanya otomatis mencegah hidung pesawat terlalu naik, namun karena ketidaktahuan penanganan pesawat, hidungnya malah menukik turun dan jatuh.
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
Perkara MCAS ini juga mencuat pada kecelakaan pesawat Lion Air tahun lalu di Indonesia. Kedua kecelakaan memiliki kesamaan, yaitu sama-sama jatuh tidak lama setelah tinggal landas.
ADVERTISEMENT
"Boeing tidak mengirimi kami manual MCAS. Bahkan kami baru tahu soal sistem MCAS dari media dibanding dari Boeing," kata pilot Ethiopian Airlines kepada Reuters.
Belum ada komentar Boeing atas pernyataan ini. Saat ini baru ada empat simulator 737 MAX yang sampai ke tangan maskapai. Menurut produsennya, CAE Inc dari Kanada, di seluruh dunia simulator buatan mereka telah dipesan 30 unit dengan harga antara USD 6 juta hingga USD 15 juta.
Maskapai dengan pesawat Boeing 737 MAX terbanyak, Southwest Airlines Co dari Amerika Serikat, baru akan mendapat kiriman simulator 737 MAX pada Oktober mendatang. Hal ini membuat resah para pilotnya.
"Sangat mengganggu bagi kami Boeing tidak mengungkapkan soal MCAS kepada operator dan pilot," kata pernyataan serikat pilot Southwest Airlines Co.
ADVERTISEMENT