Pilot Vertigo Diduga Penyebab Jatuhnya Jet Siluman F-35 Jepang

10 Juni 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Jet F-35 Foto: AFP/Jack Guez
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Jet F-35 Foto: AFP/Jack Guez
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecelakaan jet tempur siluman F-35 milik Jepang pada April lalu diduga terjadi karena pilot mengalami disorientasi. Kondisi itu menyebabkan pilot tak mampu mengendalikan pesawat dan jatuh menghantam Samudera Pasifik.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dalam pernyataan Pasukan Pertahanan Udara Jepang (JASDF) pada Senin (10/6) seperti diberitakan Reuters. Pesawat buatan Lockheed Martin Corp itu jatuh pada 9 April lalu, menewaskan pilotnya yang berusia 41 tahun.
"Sepertinya kemungkinan besar pilot menderita vertigo dan tidak menyadari kondisinya," ujar pernyataan JASDF.
"Kecelakaan ini adalah hasil dari tindakan manusia, tapi tidak terhitung sebagai 'pilot error'. Tidak ada indikasi masalah pada pesawat," lanjut JASDF.
Sebelum kecelakaan, pilot tidak mengindikasikan dia berada dalam masalah. Dia juga tidak terlihat ingin menghindari tabrakan, walau sistem peringatan jet berbunyi dan memintanya menaikkan pesawat.
JASDF juga tidak menemukan indikasi pilot mencoba melontarkan diri untuk menyelamatkan nyawanya.
Pesawat seharga Rp 1,7 triliun itu menghantam air dengan kecepatan 1.100 km/jam, membuatnya hancur berkeping-keping. Puing pesawat itu terserak hingga 1.500 meter di permukaan laut. Kecelakaan ini terjadi 28 menit setelah jet tinggal landas dari pangkalan udara Misawa di Aomori.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, JASDF belum bisa menemukan kotak hitam jet tempur tersebut. Kotak hitam berisikan rekaman komunikasi antara pilot dan menara pengawas, serta data-data kondisi pesawat.