PKB Hargai Buka-bukaan Mahfud MD: Tak Perlu Sedih, Kecewa, Baper

15 Agustus 2018 10:42 WIB
Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkapkan proses politik yang berlangsung sampai akhrinya dia gagal menjadi cawapres Jokowi. Keterbukaan Mahfud memunculkan berbagai komentar.
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan, dirinya sangat menghargai sikap Mahfud, serta tak meragukan integritas yang dimilikinya. Tapi, Mahfud harus menerima realitas bahwa politik tak hanya bicara figur.
"Kami menghargai keterbukaan Pak Mahfud. Kami yakin integritas yang dimilikinya. Itu perlu diungkap di publik sebagai sebuah edukasi bahwa politik itu bukan sekadar figur tapi ada realitas politik yang tidak sederhana karena menyangkut kepentingan yang lebih besar," kata Maman saat dihubungi kumparan, Rabu (15/8).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD saat menjadi narasumber. (Foto: koalisiperempuan.or.id)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD saat menjadi narasumber. (Foto: koalisiperempuan.or.id)
Maman mengatakan, proses politik yang terjadi memang sulit dibaca. Para ketua parpol yang sudah sibuk lebih awal menyakinkan Jokowi melalui berbagai iklan hingga menerima mandat dari berbagai elemen masyarakat pun tak terpilih. Meski begitu, tidak ada satu pun ketum partai yang kecewa.
ADVERTISEMENT
"Tapi semua memahami keputusan Presiden. Tidak ada yang kecewa, sedih, atau baper," imbuh dia.
Komunikasi politik yang dilakukan seluruh partai pendukung memutuskan untuk menyerahkan pemilihan sosok cawapres kepada Jokowi. Mereka hanya memberi masukan berupa kriteria yang cocok untuk mendampingi Jokowi dan melaksanakan Nawa Cita kedua.
"Kesepakatan partai koalisi dan keputusan penuh Presiden, adalah dua faktor tidak jadinya Airlangga, Cak Imin, Gus Romy, Moeldoko, dan banyak lagi tokoh hebat dan berintegritas termasuk Mahfud MD," tutur dia.
Terkahir, Maman menyampaikan satu fatsun politik berdasarkan hadis Rasulullah.
“Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang ia dengar. HR. Muslim dari Hafsh bin ‘Ashim radhiyaLlaahu’anhu," pungkas dia.