PKB Jawab Ucapan Sandi Soal Tempe Setipis ATM: Di Warteg Masih Gede

8 September 2018 19:41 WIB
Sandiaga Uno cawapres Prabowo Subianto di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno cawapres Prabowo Subianto di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq merespons sindiran bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno yang menyebut tempe kini setipis ATM. Maman menyebut di warteg tempe masih besar-besar.
ADVERTISEMENT
"Katanya hari ini dolar Rp 15 ribu membuat tempe setipis kartu ATM. Saya cek di warteg tempe masih gede-gede. Betul? Katanya dengan Rp 100 ribu tidak bisa beli apa-apa," kata Maman di Museum Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Maman lalu menjawab, saat ini Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi yang kuat menghadapi kurs ruiah terhadap dolar yang melambung tinggi. Kondisi Indonesia lebih baik dari negara lainnya.
"Kita jawab fundamental ekonomi kita masih kuat. Jauh lebih kuat daripada Turki, Venezuela, Brasil. Kita akan keluar dari kesulitan ini dan akan jadi negara maju," tambah Maman.
Sebelumnya, dalam 3 minggu terakhir pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno lebih banyak menghabiskan waktu turun ke berbagai daerah dan menemui masyarakat. Prabowo berkunjung ke Jawa Timur dan Lombok, sedangkan Sandi ke Jawa Barat, Riau, hingga Ambon.
ADVERTISEMENT
Sandiaga mengatakan sering menemui masyarakat sering mengeluh terkait kebutuhan sehari-hari yang dijual di pasar akibat harga-harga yang terus melambung tinggi.
"Tempe katanya sudah dikecilkan dan tipisnya sudah hampir sama dengan kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit kemarin jualan tahunya dikecilin ukurannya karena dia tidak bisa menaikan harganya karena tidak akan laku karena daya belinya. Ini yang jadi kekhawatiran kita," kata Sandi di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).
Pekerja memproduksi tempe di sentra produksi rumahan di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memproduksi tempe di sentra produksi rumahan di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Nugroho Gumay)