PKB Sindir Romy: Dekati Jokowi Hanya untuk Selfie, Agar PPP Tak Bubar

18 April 2018 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi hadiri Harlah ke-45 PPP (Foto: Dok.  Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi hadiri Harlah ke-45 PPP (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
PPP dan PKB sedang berlomba mencuri perhatian Presiden Joko Widodo untuk dipinang menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2019. Ketum PPP Romahurmuziy maupun Ketum PKB Muhaimin Iskandar sudah pernah satu pesawat dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid menyindir apa yang dilakukan Romahurmuziy (Romy) dengan mendekati Jokowi sebetulnya hanya upaya untuk menyelamatkan PPP agar tak bubar di Pemilu 2019.
Hal ini lantaran internal PPP masih dibayang-bayangi oleh perpecahan yang bisa setiap saat meledak, dan banyak kader PPP yang meninggalkan partai berlambang Kakbah tersebut.
"Langkah yang dilakukan Pak Romy hari ini supaya tidak bubar di 2019. Dan kami enggak ingin juga PPP bubar," kata Jazilul di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/4).
Ketua PPP Romahurmuziy. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PPP Romahurmuziy. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
Ia mengkritik kinerja Romi yang ingin melakukan pendekatan dengan Jokowi namun hanya sebatas berfoto saja, tanpa menunjukkan sesuatu yang bisa memberikan manfaat.
"Sekarang yang mendekat Pak Romy. Itu pun tidak bicara isu-isu keislaman. Hanya selfie-selfie, tidak bicara menangani isu terkait pandangan Islam terhadap negara, atau tokoh-tokoh Islam sekarang. Setahu saya Pak Romy hanya selfie-selfie bersama presiden," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi sindirian Elite PKB tersebut, Sekjen PPP Arsul Sani tak tinggal diam. Dia menyebut Jazilul seperti dukun yang bisa memprediksi partainya bubar atau tidak.
"Pak Jazilul kayak dukun aja, yang bisa memprediksi bubar atau tidak itu suatu partai itu, Pak Jazilul mending fokus perjuangan Cak Iminlah," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar Jazilul dan elite PKB lainnya fokus untuk menyiapkan diri memenangkan Cak Imin. Sebab, jika tidak dipilih nanti sebagai cawapres Jokowi, akan merugiakan PKB.
"Dari pada susuh-susah memprediksi PPP, mending menyiapkan diri untuk bahagia kalau Cak Imin (dipilih), mempersiapkan diri kalau tidak dipilih. Kan katanya patah hati kalau tidak dipilih," sindir Arsul.
Cak Imin Semobil dengan Jokowi (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin Semobil dengan Jokowi (Foto: Dok. Istimewa)