PKL Tempati Lapak di Skybridge Tanah Abang 10 Desember

7 Desember 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah bisa dilalui meski masih dalam tahap uji coba. Di hari pertama uji coba, dikhususkan untuk pejalan kaki. Sedang pedagang kaki lima (PKL) belum terlihat menempati sejumlah lapak yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, PKL direncanakan baru diperbolehkan berdagang di skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dan Blok G Pasar Tanah Abang itu pada Senin (10/12).
“Senin pedagang sudah naik, tadi belum,” ucapnya saat dihubungi, Jumat (7/12).
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
Dia beralasan PKL baru bisa berjualan pada pekan depan karena masih ada beberapa hal yang masih disiapkan. Uji coba hari ini fokus pada pejalan kaki.
“Tadi memang pedagang belum kita tempatkan karena kita persiapan dulu takutnya kita liat crowd-nya dulu. Oh, ternyata bagus, terus yang lewat banyak. Kalau ada pedagang nanti jalan juga enggak berasa terlalu jauh,” tutupnya.
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terkini Skybridge Tanah Abang (Foto: Raga Imam/kumparan)
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih ingin melihat cara warga menggunakan skybridge sebelum menentukan langkah selanjutnya.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya semua itu menyangkut perilaku orang. Kalau menyangkut perilaku orang itu baik meski kita sudah ada fasilitasnya, dilihat seperti apa, sambil kita lihat cara mereka memanfaatkan fasilitasnya seperti apa, dipantau saja,” ucap Anies di Balai Kota DKI hari ini.
Skybridge Tanah Abang memiliki panjang 400 meter yang terdiri dari zona A hingga D serta menelan biaya Rp 50 miliar. Jembatan layang ini bertujuan untuk mengurai kesemrawutan di kawasan Tanah Abang.