PKS Ingatkan Gatot, Menjadi Capres Ada Syarat Konstitusionalnya

3 April 2018 8:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidayat Nur Wahid (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hidayat Nur Wahid (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang resmi pensiun dari militer pada Minggu (1/4), mengaku akan terus mengabdi untuk negara. Setelah 36 tahun mengabdi sebagai militer, kali ini Gatot bicara soal kesiapannya dalam pencalonan presiden.
ADVERTISEMENT
Komentar datang dari berbagai perwakilan partai politik menanggapi kesiapan Gatot, salah satunya PKS. Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nurwahid menyebut pencalonan diri sebagi capres maupun cawapres adalah hak semua individu. Namun ia mengimbau Gatot untuk tak abai dengan syarat-syarat konstitusionalnya.
"Secara prinsip semua warga negara berhak menyatakan diri dari capres atau cawapres, tapi ini bukan peristiwa individu. Harus dikaitkan dengan pemenuhan konstitusionalnya," ucap Hidayat kepada kumparan (kumparan.com) pada Senin (2/4) malam.
"Bahwa kemudian ada faktor rakyat mengkehendaki atau Allah menentukan, itu faktor yang lain. Tapi persyaratannya yaitu diusung oleh partai politik, yang mencukupi minimal 20 persen. Itu ketentuannya," imbuh Wakil Ketua MPR itu.
Gatot Nurmantyo (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Nurmantyo (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Hidayat melanjutkan, pada dasarnya PKS selalu membuka pintu untuk siapa pun yang datang bersilaturahmi, termasuk Gatot. Namun terkait kecenderungan partainya terhadap pencalonan Gatot, masih terlalu dini untuk diputuskan sebab PKS perlu mengetahui kecocokan cita-cita Gatot dengan visi misi partai.
ADVERTISEMENT
"Silaturahmi silakan saja, sampaikan kelebihan beliau, cita-cita beliau apakah sesuai dengan visi misi PKS? harus kita dudukan dulu. Kalau enggak sesuai dengan PKS kan gimana PKS akan mendukung. Kalau silaturahmi sih kita terbuka terus dan saya yakin sudah ada komunikasi dengan Pak Presiden PKS juga," papar Hidayat.
"Itu juga perlu dikomunikasikan dengan partai-partai lain yang belum dukung Pak Jokowi. Ya memang masih lama ya, wartawan saja yang terlalu terburu-buru. Pileg Juni saja belum selesai, padahal semua itu tergantung pada hasil Pileg juga," lanjutnya.
Selain itu, Hidayat menegaskan PKS harus berkoalisi jika ingin mengusung capres. "Kalau PKS kan jelas, persentasi kita 8 persen artinya kita tidak mungkin sendiri, harus berkoalisi. Itu pasti juga dengan partai-partai yang belum mengusung Jokowi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Partai-partai yang dimaksud Hidayat adalah PAN, Gerindra dan Demokrat. Tugas Gatot jika memang serius mencalonkan diri sebagai capres adalah meyakinkan partai-partai tersebut.
"Ini tugas dari Pak Gatot untuk yakinkan partai-partai itu, iya silaturahim atau apapun itu namanya kemudian mendapatkan dukungan, karena sekali lagi ini beda dengan pilgub ya. Kalau pilgub masih ada jalur perseorangan, kalau pilpres harus ada parpol. Itu pun kita sudah menolak presidential tresshold 20 persen dan dikalahkan di mata institusi," papar Hidayat.
"Seandainya 0 persen, mengakomodasi Pak Gatot atau calon-calon yang lain ya kami terbuka, termasuk calon dari PKS sendiri. Tapi kalau 20 persen ya mau tidak mau ya menjadi terbatas dan untuk pelaksanaanya kalau Pak Gatot serius, silakan lakukan komunikasi dengan partai2-partai lainnya yang belum mendukung Jokowi," tutupnya.
ADVERTISEMENT