PKS: Jika Tak Ada Oposisi Mau Jadi Apa Negara Ini?

26 Juni 2019 14:57 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PKS sebagai partai pendukung Prabowo - Sandi tampaknya tak nyaman dengan kabar rekonsiliasi yang berujung pada koalisi di eksekutif dan legislatif antara parpol di kubu 01 dan 02.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy tak yakin Gerindra akan melakukan rekonsiliasi dengan bergabung dengan koalisi pemerintah. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada internal Gerindra.
"Pertama, saya tidak yakin Gerindra akan mengambil sikap yang demikian. Namun jika memang itu terjadi, mau bilang apalagi," kata Aboe kepada wartawan, Rabu (26/6).
Aboe menyebut menjadi oposisi memang tak mudah, bahkan dikatakan sangat susah. Menurutnya, posisi sebagai oposisi sangat mulia, karena berfungsi sebagai pihak yang menjaga keseimbangan.
"Yang celaka, jika tidak ada oposisi, mau jadi apa negara ini? Karena tidak ada penyeimbangnya. Jadi fungsi oposisi itu penting, untuk balancing," kata anggota Komisi III DPR itu.
Aboe mengibaratkan fungsi oposisi dan partai pemerintah seperti mengendarai sepeda, yakni pedal kanan dan kiri dikayuh bergantian. Apabila tugas pedal tak sesuai, maka sepeda tak jalan dan rubuh.
ADVERTISEMENT
"Demikian juga demokrasi dan pemerintahan kita. Perlu oposisi untuk memberikan keseimbangan, agar pemerintahan bisa berjalan seimbang," ujarnya.
Politikus Gerindra Andre Rosiade telah membantah adanya tawaran beberapa jabatan dari Jokowi. Dia pun mengatakan, hingga saat ini tak ada permintaan dari Gerindra soal beberapa jabatan di pemerintahan.
"Enggak ada deal-deal permintaan menteri dari pihak kami atau wantimpres dari pihak kami. Kami masih fokus terhadap MK," kata Andre kepada kumparan, Selasa (25/6).