news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PKS Khawatir Ada Gesekan Jika Gerindra Usulkan M Taufik Jadi Wagub DKI

18 September 2018 15:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gerindra dan PKS sampai saat ini belum menemui kesepakatan mengenai nama yang diajukan untuk menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi tetap menginginkan nama cawagub diisi dari kader PKS.
ADVERTISEMENT
Hal itu menurut Suhaimi agar tidak terjadi voting dalam proses pergantian wagub DKI di DPRD DKI. Suhaimi khawatir apabila Gerindra tetap mengajukan nama M Taufik malah terjadi gesekan yang mempengaruhi fokus koalisi Gerindra dan PKS di Pilpres 2019.
“(Kalau voting) kesibukannya pasti beda. Pasti kan nanti ada semacam kampanye. Pasti nanti khawatir ada gesekan-gesekan, meski zaman demokrasi. Saya maunya fokus untuk ganti presiden,” kata Suhaimi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, (18/9).
Untuk itu Suhaimi mengungkapkan pihaknya akan terus melobi Gerindra demi terwujudnya keinginan tersebut. Suhaimi menegaskan jika kader PKS dpilih menjadi pengganti Sandi, akan muncul soliditas Gerindra dan PKS dalam memenangkan Prabowo Subianto.
M Taufik di Bawaslu DKI (Foto: Yuana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M Taufik di Bawaslu DKI (Foto: Yuana/kumparan)
“Kemarin saya katakan kalau ini calon dari PKS demi tujuan yang lebih besar. Untuk memperkokoh koalisi PKS-Gerindra di pilpres. Kalau Gerindra legowo calon diserahkan ke PKS, akan embuskan semangat luar biasa di Indonesia bahwa PKS-Gerindra solid luar biasa. Sampai urusan begini enggak perlu berantem,” tutur Suhaimi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Suhaimi menginginkan masalah pengganti Sandi selesai di tingkat DPP dengan mengusulkan nama hanya dari PKS.
“Kita harap selesai di antar DPP. Kalau bisa 1 nama diusung oleh 2 partai. Atau 2 nama, dua-duanya dari PKS,” ujar Suhaimi.