news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PKS Minta Klarifikasi Mendagri soal Sabotase e-KTP Tercecer

28 Mei 2018 9:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi II dari Fraksi PKS, Sutriyono, menyatakan persoalan e-KTP yang tercecer harus diusut secara serius. Sebab, persoalan ini seakan tidak pernah selesai. Bahkan, kasus ini sering terjadi di detik-detik menjelang pilkada, yang kali ini bertepatan dengan Pilkada 2018.
ADVERTISEMENT
Ia juga mempertanyakan maksud dari pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo yang menyebut ada sabotase di balik insiden itu. Menurutnya, apa yang diungkapkan Tjahjo kurang tepat mengingat belum ada penyelidikan lebih dalam.
"Kesimpulan ini terlalu dini. Sebelum ada penyelidikan independen, kurang tepat Mendagri menyebutkan adanya sabotase. Seolah Kemendagri ingin berlepas diri dengan kejadian ini. Terkait dengan pernyataan ini, Kemendagri harus menjelaskan kepada publik perihal sabotase tersebut. Bagaimana bisa sebuah institusi negara bisa disabotase? Lantas, siapa yang melakukan sabotase? Motifnya apa untuk melakukan sabotase?" ujar Sutriyono dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5).
Untuk membuat kasus tersebut menjadi terang benderang, Komisi II DPR akan meminta penjelasan lebih lanjut kepada Kemendagri terkait kesimpulan sabotase tersebut. Karena, bagaimanapun pemerintah harus bertanggung jawab menjaga dan melindungi kerahasiaan dokumen identitas warga negarannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masalah tersebut juga dinilai berpotensi menimbulkan kegaduhan baru jelang Pilkada 2018.
"Kami selaku Komisi II DPR RI akan meminta penjelasan lebih lanjut kepada Kemendagri tentang kesimpulan sabotase tersebut. DPR perlu mengetahui dan meminta pertanggungjawaban pemerintah terkait sabotase tersebut. Jika ini memang terjadi, ada persoalan serius, organ pemerintah bisa disabotase. Berarti ada persoalan security serius dalam hal ini," ungkapnya.
Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan karung e-ktp di bogor (Foto: Others/Dok. Istimewa)
Meski diduga e-KTP yang tercecer tersebut produk gagal, namun datanya tetap tercantum dan sangat mungkin bisa disalahgunakan. Karena itu, Kemendagri harus bertanggung jawab.
"Tidak cukup memberikan sanksi pada pejabat paling bawah. Presiden harus mengambil tindakan yang tegas agar tidak terulang kembali di kemudian hari. Ini yang sudah kedua kalinya. Presiden harus ambil tindakan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sekarung e-KTP milik penduduk Sumatera Selatan ditemukan tercecer di Kemang, Bogor. Menurut kesaksian sejumlah warga, karung tersebut terjatuh dari sebuah truk yang melaju ke arah Parung. Kemendagri mengkonfirmasi bahwa e-KTP itu rusak.
Menurut Tjahjo, meski e-KTP rusak, harusnya langsung dihancurkan. Tapi, dalam insiden itu, e-KTP yang rusak malah dipindahkan ke Gedung Dukcapil yang ada di Bogor. Tjahjo mencurigai hal itu sebagai sabotase atau kesengajaan.