PKS: Pidato Indonesia Menang Tepis Pesimisme ke Prabowo-Sandi
ADVERTISEMENT
Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno telah menyampaikan visi misi dengan tagline 'Indonesia Menang' kepada masyarakat pada Senin (14/1). Wakil Ketua Mejelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pidato yang disampaikan Prabowo menepis beberapa anggapan apabila Prabowo terpilih, maka posisi Pancasila dan UU sebagai pedoman bangsa akan berbahaya.
ADVERTISEMENT
Hidayat mengatakan, melalui pidato kebangsaan, Prabowo menegaskan dirinya menjadikan pancasila dan UU sebagai landasan visi-misinya sebagai capres.
"Tapi yang jelas bahwa yang disampaikan Prabowo tadi malam mengkoreksi beragam pesimisme yang diberikan kepada Prabowo-Sandi seolah pesimis, kemudian Prabowo-Sandi menang maka Pancasila akan berbahaya. Justru beliau menegaskan bahwa seluruh basis visi misi adalah basisnya Pancasila dan UU 1945," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1).
Selain itu, kata Hidayat, masyarakat tak perlu takut apabila Prabowo-Sandi terpilih maka pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tidak akan berkelanjutan. Ia menuturkan, Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan setiap kebijakan baik dari presiden terdahulu.
"Ada yang pesimisme nanti kalau Jokowi tidak terpilih maka pembangunan tidak berlanjut. Beliau menegaskan bahkan beliau akan melanjutkan segala sesuatu hal yang baik dari presiden sebelumnya mulai dari Bung Karno sampai Jokowi sekali pun," kata dia.
ADVERTISEMENT
Hidayat menuturkan setiap pesimisme yang ditujukan kepada Prabowo-Sandi dapat dijawab dengan baik. Menurutnya, Prabowo menyampaikan pernyataan secara tegas dan lugas.
"Jadi pesimisme yang dikembangkan oleh berbagai pihak apabila Pak Prabowo memang tadi malam relatif dijawab dengan lugas dengan jelas," ucapnya.
Dalam pidatonya, kata Hidayat, Prabowo juga menegaskan Indonesia tidak akan bubar jika mampu menjadi bangsa yang dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya. Menurut Hidayat, pernyataan Prabowo itu ingin menepis pendapat para pakar soal kemungkinan bubarnya Indonesia di 2030.
"Beliau tegaskan bahwa itu pendapat sebagian pakar. Tapi beliau menegaskan justru beliau hadir untuk menegaskan Indonesia tidak akan bubar, bila Indonesia kuat, bila Indonesia mampu mensejahterakan rakyatnya, bila negara Indonesia mampu menghadirkan TNI yang kokoh dan kuat dan seterusnya," tutup Hidayat.
ADVERTISEMENT