PKS: Rp 152 M untuk Mobil Menteri Tak Mendesak, Bangun Sekolah Saja

22 Agustus 2019 12:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PKS mengkritisi anggaran pengadaan mobil baru bagi menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf sebesar Rp 152 miliar. Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, pengadaan itu belum mendesak untuk direalisasikan di tengah ekonomi negara yang belum stabil.
ADVERTISEMENT
"Ini sama juga dengan program, yang katanya akan memindahkan Ibu Kota. Di tengah cekaknya dana negara dan begitu banyak yang lebih prinsip, yang lebih mendesak untuk dipenuhi, harusnya pemerintah lebih mengutamakan kepada yang mendesak," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).
"Kalau hal yang tidak mendesak semuanya tidak harus didahulukan sekarang," imbuhnya.
Apalagi, menurutnya, mobil yang saat ini digunakan para pejabat negara masih layak pakai. Sehingga, Hidayat menilai, anggara Rp 152 miliar itu lebih baik dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat saja.
"Apalagi program Pak Jokowi katanya untuk menghadirkan SDM yang unggul. SDM yang unggul itu memerlukan advokasi di antaranya adalah anggaran," tegasnya.
Hidayat menyarankan, anggaran itu lebih baik dialokasikan menjadi beasiswa peserta didik. Selain itu, Hidayat juga menilai, uang tersebut lebih baik digunakan untuk membantu pembangunan sekolah di daerah-daerah yang sempat terdampak bencana alam.
ADVERTISEMENT
"Kalau uang itu digunakan untuk beasiswa misalnya, untuk anak-anak unggulan atau untuk membantu sekolah yang kemarin hancur akibat gempa di NTB atau Sulteng, itu jelas lebih diperlukan oleh rakyat ketimbang mobil dinas," pungkasnya.