PKS soal 41 Masjid Terpapar Radikalisme: BIN Jangan Hadirkan Teror

21 November 2018 11:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengkritik Badan Intelijen Negara (BIN) yang membuka data terkait 41 masjid dan 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terpapar radikalisme. Hidayat mendesak agar BIN buka-bukaan mengenai masjid-masjid mana saja tersebut, sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wakil Ketua MPR ini sangat tidak menyukai cara yang dipakai oleh BIN dalam menyiarkan informasi ke publik
"Data dari BIN itu bukan untuk disiar-siarkan begitu ya tapi diberikan pada presiden. User-nya BIN kan presiden jadi jangan BIN menambah kekeruhan dengan informasi-informasi yang validitasnya juga perlu dipertanyakan," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11).
"Jangan menimbulkan kecurigaan sana sini, saling curiga kemudian menghadirkan teror di tengah masyarakat. Itu enggak diperlukan," imbuh politikus PKS ini.
Padahal, kata dia, isu masjid radikal sebelumnya telah ditolak oleh mantan Wakapolri Komjen Syafruddin yang sekarang menjabat sebagai Menteri PAN-RB sekaligus Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.
Namun, saat ini masih saja sempat dimunculkan ke publik. Karena itu, jika BIN mengendus adanya masjid dan PTN radikal sebaiknya perlu dibuktikan secara langsung. Sebab, BIN memiliki tugas menyelesaikan masalah bukan melempar wacana.
ADVERTISEMENT
"Permasalahan ini kalau serius jangan diumbar-umbar ke publik, buktikan, hadirkan bukti-bukti yang serius kemudian ajak bicara pihak-pihak yang punya kewenangan menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.