PKS soal Politik Genderuwo: Jokowi Ingin Saingi Sandi yang Ngetop

9 November 2018 14:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah politik sontoloyo, kini Jokowi kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, saat membagikan sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11), Jokowi menyebut adanya gejala politik genderuwo belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Namun, Jokowi tak menyebut siapa yang ia maksud menerapkan politik genderuwo. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya sebagai pendukung Prabowo-Sandi tidak merasa tersindir dengan ucapan tersebut.
"Tidak (merasa tersindir), Malah senang, dalam politik jangan baper (bawa perasaan)," kata Mardani, melalui pesan singkat, Jumat (9/11).
Mardani menilai, berbagai ucapan kontroversial Jokowi belakangan ini adalah upaya untuk menyaingi cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang juga kerap memberikan pernyataan yang ramai diperbincangkan publik.
"Pak Jokowi lagi ingin nyaingi Sandi yang ngetop dan kontroversial," jelas Mardani.
Mardani tak ambil pusing dengan ucapan Jokowi tersebut. Ia justru mengaku senang dan memastikan ucapan Jokowi itu akan memberi keuntungan untuk kubu Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kami sih senang. Pak Jokowi terus buat statement seperti ini, akan jadi durian runtuh untuk kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut, saat ini banyak politikus yang tak beretika. Menurut Jokowi, para politikus ini tidak memiliki sopan santun politik yang baik.
Jokowi mengaku heran mengapa politikus tersebut justru membuat masyarakatnya takut. Bukan sebaliknya, memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," ucap Jokowi di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11).