Plus Minus Erick Thohir Jadi Ketua Timses Jokowi

6 September 2018 8:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Ma'ruf Amin sempat selip lidah dengan menyebut Erick Thohir telah ditetapkan sebagai ketua tim kemenangan nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Menurut Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari, pemilihan Erick Thohir memiliki plus dan minus tersendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau plusnya, dia masih muda dan bisa menarik suara pemilih milenial, dan karena itu bisa mengimbangi Sandiaga Uno. Karena Sandi ini orangnya masih muda juga," jelas Qodari kepada kumparan, Kamis (6/9).
"Kan selama ini kelemahan Pak Jokowi dan Ma'ruf itu dianggap kurang merepresentasikan kalangan milenial. Apalagi, Pak Ma'ruf sudah sangat tua atau sangat senior. Sementara pemilih milenial jumlahnya dianggap banyak," imbuhnya.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, menurut Qodari, akhirnya dipilihlah ketua TKN yang dianggap bisa merepresentasikan kaum milenial. Apalagi, sebagai pengusaha sukses, Erick dianggap bisa menjadi idola kids zaman now yang cenderung hobi berwirausaha.
Pengamat Politik Indo Barometer, M Qodari (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik Indo Barometer, M Qodari (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
"Jadi orang muda itu atau kids zaman now itu menyukai pengusaha muda yang sukseslah. Jadi itu semacam cita-citalah kalangan generasi milenial," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai ketua penyelenggara, kesuksesan Asian Games juga menjadi salah satu keunggulan bagi Erick Thohir. Image sukses tersebut diperlukan dalam sebuah tim kampanye.
"Lalu, Pak Erick ini orangnya gaul, sangat gaul. Dia sudah dikenal oleh kalangan nasional baik usahawan atau politik dan juga media. Apalagi setahu saya Pak Erick punya saham di media," kata Qodari.
Namun, sebagai orang non-parpol, Erick dianggap lemah dalam wawasan berpolitik, apalagi wawasan soal pemilu. Meski demikian, menurut Qodari kelemahan tersebut bisa diatasi dengan meminta bantuan atau pendapat dari parpol maupun konsultannya.
Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno. (Foto: Dok. Adi Prayitno)
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno. (Foto: Dok. Adi Prayitno)
Hal senada juga dilontarkan Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno yang menilai latar belakang Erick Thohir sebagai pengusaha bisa jadi kelemahan tersendiri. Sebab, dunia usaha dan dunia politik sudah jelas berbeda.
ADVERTISEMENT
"Bahkan dengan kemampuan sukses di bidang usaha, belum tentu bisa menstabilkan dinamika koalisi di internal. Beda dinamika yang harus mereka jalani, medan tempur yang harus ditaklukkan juga berbeda dengan dunia usaha," kata Adi.
Sehingga, menurut Adi, orang-orang yang tidak memiliki backup politik yang kuat bisa jadi rentan terhadap perlawanan dari koalisi. Sebab, menurutnya, posisi ketua TKN merupakan posisi seksi yang pasti diperebutkan oleh partai-partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk itu ketua timses sebaiknya pengusaha muda yang sukses mewakili tim milenial tapi juga memilki backup politik yang memadai. Kan belum tentu teman-teman pengusaha ini tahan dengan kritik dan gempuran jika terjadi dinamika politk nanti," ucap dia.
"Bisa-bisa mengundurkan diri, sebagai pengusaha kan udah enggak butuh apapun," pungkasnya.
ADVERTISEMENT