Plus Minus Skybridge Tanah Abang di Mata Masyarakat Jakarta

29 Desember 2018 17:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang menjadi fasilitas umum yang dibangun Pemprov DKI untuk mengurai kesemerawutan di salah satu pusat perbelanjaan tertua Jakarta tersebut. Keberadaan Skybridge ini ternyata membawa banyak kesan baru, baik bagi pedagang maupun bagi para pembeli, dan pengguna fasilitas Skybridge.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan Iska (43) yang datang ke Tanah Abang untuk berbelanja bersama ibu dan anaknya. Menurutnya dibangunnya Skybridge ini mampu mengurai kesemrawutan di Tanah Abang.
"Perbedaannya jadi enggak semerawut ya kalau saya bilang sih. Cuma tetap saja kalau bisa jangan tampil kumuh yang di bawah. Jelas berkurang (semrawutnya). Alhamdulillah bagus, nyaman, enak," ujar Iska saat ditemui di Skybridge Tanah Abang, Sabtu (29/12).
Suasana Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
Namun, dia berharap fasilitas di Skybridge lebih ramah untuk para orang tua atau lansia yang tak lagi sebugar anak muda. Dia menyarankan adanya fasilitas seperti eskalator.
"Nah, terus kan yang namanya ibu-ibu kayak saya ini kan, di blok-blok F yang mau ke kereta (stasiun), tangganya kalau bisa eskalator lah. Anak muda it's okay lah, cuma kalau nenek-nenek kan dengkulnya lah," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan untuk merapikan pasar-pasar lain seperti halnya Tanah Abang. Salah satu pasar yang dia sebut yaitu Pasar Cipulir yang menurutnya perlu juga untuk dirapikan.
"Ya mungkin kalau Pasar Cipulir itu yang depannya kan grosiran kan, coba Pak Anies main ke sana sekali-sekali. Lihat perbedaan Tanah Abang dengan Cipulir, bagus Tanah Abang, jauh, jelas," tuturnya.
"Karena di sana pun saya lihat orang-orang luar negeri pun sudah mulai datang. Kayak (orang-orang) Filipina, mereka datang juga untuk baju anaknya, karena di sini kurang. Grosir anak di sini kurang, ditindih harganya," ungkapnya.
Pengunjung lainnya, Erni (55) dari Sumatera juga mengaku senang dengan keberadaan Skybridge Tanah Abang. Ia mengaku semakin nyaman berbelanja.
Iska salah satu pembeli di Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iska salah satu pembeli di Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
"Sekarang sudah nyaman belinya. Biasanya kan panas-panasan, dempet-dempetan, sekarang sudah agak lumayan nyaman, enak, bersih," tutur Erni yang juga dijumpai di Skybridge Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya para pembeli, bagi para pedagang, hadirnya Skybridge ini juga membuat mereka berjualan dengan teduh. Toro (33) salah satu penjual daster dan gamis di Skybridge mengaku kini dia dapat berjualan dengan nyaman tanpa takut hujan.
"Lumayan, lebih ramai karena di sini enak sih tempatnya. Mereka turun dari kereta langsung ke sini kan, mau ke blok G kan langsung bisa. Biasanya mereka mampir lihat ada yang bagus," tutur Toro.
Dari pantauan kumparan, fasilitas di Skybridge Tanah abang ini sendiri memang masih terus ditingkatkan. Skybridge yang sudah lengkap dengan banyaknya tempat sampah dan juga dua toilet umum, kini juga dilengkapi oleh bangku untuk masyarakat di beberapa titik yang sebelumnya tidak ada.
ADVERTISEMENT
kumparan juga melihat, kini Skybridge ramai digunakan oleh para pejalan kaki. Baik mereka yang mau berbelanja atau hanya sekadar berjalan menuju stasiun.