PM Ardern Bersumpah Tak Akan Sebut Nama Pelaku Penembakan Masjid

19 Maret 2019 13:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: AFP/DAVID LINTOTT
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: AFP/DAVID LINTOTT
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern bersumpah tidak akan pernah menyebutkan nama pelaku penembakan masjid di Christchurch. Menurut dia, menyebut namanya akan membuat pelaku semakin terkenal.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan Ardern dalam rapat parlemen pertama sejak penembakan di dua masjid, Selasa (19/5) . Aksi teroris Brendon Tarrant Jumat pekan lalu itu menewaskan 50 orang jemaah masjid, termasuk seorang warga Indonesia.
Memulai dengan "Assalamualaikum", Perdana Menteri berusia 38 tahun itu mengatakan pelaku akan menghadapi hukuman terberat di Selandia Baru.
"Dia punya banyak tujuan dari aksi teror itu, tapi salah satunya adalah ketenaran," kata Ardern di hadapan para anggota dewan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dengan perwakilan komunitas Muslim di pusat pengungsi Canterbury di Christchurch, Selandia Baru. Foto: New Zealand Prime Minister's Office/Handout via REUTERS
"Itulah mengapa kalian tidak akan pernah mendengar saya menyebut namanya. Dia adalah teroris. Dia kriminal. Dia ekstremis. Tapi dia, ketika saya berbicara, tidak akan punya nama," lanjut Ardern yang memakai baju serba hitam.
"Saya mohon kepada kalian: Sebutlah nama-nama mereka yang kehilangan nyawa ketimbang nama orang yang merenggutnya dari mereka."
ADVERTISEMENT
Ardern telah menuai pujian karena menunjukkan empatinya yang tulus kepada korban penembakan di Christchurch. Selain itu, Ardern juga berjanji akan mereformasi undang-undang kepemilikan senjata api yang akan diumumkan pekan depan, salah satunya soal larangan senjata semi-otomatis.
Komentar Ardern disampaikan seiring rencana penguburan pertama korban meninggal dunia. Lamanya proses pemakaman dikarenakan jenazah harus menjalani proses visum dan identifikasi terlebih dulu.