PM China Akan Sambangi Jakarta, Isu TKA Tiongkok Belum Pasti Dibahas

3 Mei 2018 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM China, Li Keqiang. (Foto: Reuters/Naohiko Hatta/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
PM China, Li Keqiang. (Foto: Reuters/Naohiko Hatta/Pool)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri China, Li Keqiang, direncanakan berkunjung ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Berbagai kerja sama akan dibahas, namun belum bisa dipastikan apakah isu mengenai membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok juga termasuk dalam pembicaraan dua kepala negara.
ADVERTISEMENT
"Program dan detailnya isu akan didiskusikan, belum difinalisasi. Nanti akan diinformasi dan dijadwalkan isu apa saja yang didiskusikan nanti untuk dikonfirmasi besok," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Kamis (3/5), saat ditanya apakah isu TKA dibahas pada pertemuan kedua pemimpin.
Imigrasi melakukan razia TKA (Foto: Dok. Imigrasi)
zoom-in-whitePerbesar
Imigrasi melakukan razia TKA (Foto: Dok. Imigrasi)
Isu TKA China menyeruak dalam beberapa waktu belakangan. Sebab, setelah Perpres Nomor 20 Tahun 2018 soal ketentuan penggunaan tenaga kerja asing keluar, diduga Indonesia kebanjiran TKA asal Tiongkok.
Ombudsman mengatakan, Perpres ini berpotensi menimbulkan tindakan diskriminatif terhadap WNA dan beragam kasus maladministratif oleh TKA. Ombudsman khawatir pemerintah lebih memperhatikan nasib TKA sehingga pelayanan terhadap WNI pekerja lokal akan tak maksimal.
Dalam peringatah Hari Buruh, Senin (1/5), ribuan buruh juga menuntut dihapuskan perpres yang dinilai merugikan buruh tanah air.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Xinhua, Li sendiri akan berada di Indonesia pada Jumat (6/3). Keterangan juru bicara Kemlu China, Hua Chunying, kedatangan Li merupakan undangan dari Presiden Joko Widodo.
Pernyataan serupa disampaikan pula oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan saat berkunjung ke China April lalu. "Beliau akan ke Indonesia tanggal 6 Mei mendatang," kata Luhut seperti dikutip dari Antara.
Luhut menyebut saat di Jakarta Li akan melakukan pembicaraan mengenai tindak lanjut inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road" di Indonesia.
Selain itu, kunjungan PM China tersebut akan membahas masalah kelanjutan proyek pembangunan jaringan kereta api cepat Jakarta-Bandung dan peningkatan hubungan kerja sama perdagangan.