PM Kamboja Hun Sen Diprediksi Jadi "The Next Robert Mugabe"

24 November 2017 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. (Foto: Erik De Castro/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. (Foto: Erik De Castro/Reuters)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen diprediksi akan bernasib sama dengan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe yang akhirnya lengser setelah lebih dari tiga dekade berkuasa.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan tokoh oposisi nomor wahid di Kamboja Sam Rainsy. Pria yang dipaksa mundur dari Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) saat ini berada di pengasingan di Prancis.
"Kamboja ada di titik kritis, warga sudah bosan dengan Hun Sen dan apa yang terjadi di Zimbabwe akan menginspirasi mereka," sebut Rainsy, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/11).
"Mugabe telah jatuh dan akan datang giliran bagi Hun Sen, dia sudah tidak diterima lagi dan telah tak sesuai zaman," sambung dia.
Robert Mugabe (Foto: JEKESAI NJIKIZANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Mugabe (Foto: JEKESAI NJIKIZANA / AFP)
Menurut Rainsy, alasan utama Hun Sen turun adalah pria itu haus kekuasaan dan menghalalkan segala cara demi mempertahankan jabatannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah membubarkan partai oposisi utama CNRP.
Oleh sebab itu, Rainsy mengatakan dia siap kembali berpolitik. Pembubaran partai CNRP dianggapnya cuma ada di atas kertas.
ADVERTISEMENT
Yang perlu dilakukan kelompok oposisi saat ini adalah mendulang dukungan rakyat lebih besar lagi. Hal itu sudah dilakukan pada pemilu 2013 lalu.
"Apa yang penting dan perlu ditunjukan kepada Hun Sen adalah apa yang dia dilakukan sudah tidak bisa diterima. Dunia tidak mau lagi berurusan dengan pemerintahannya," papar Rainsy.
Walau kalah dari Partai Rakyat Kamboja pimpinan Hun Sen, pada pemilu 2013 CNRP yang kala itu dikomandani oleh Rainsy berhasil merebut 3 juta suara.
Perolehan tersebut membuat Partai Rakyat Kamboja ketar ketir. Sebab, untuk pertama kali dalam sejarah mereka tidak mendapat suara mayoritas.
Hun Sen  (Foto: Toshifumi KITAMURA / POOL / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hun Sen (Foto: Toshifumi KITAMURA / POOL / AFP)
Hun Sen mengundang kontroversi besar jelang pemilu Kamboja 2018 mendatang. Dia menangkap pemimpin CNRP Kem Sokha dan membubarkan partai tersebut dengan alasan terindikasi melakukan pengkhianatan terhadap pemerintah.
ADVERTISEMENT
Manuver Hun dan partainya membuat dunia geram. Barat menyebut, tindakan itu sebagai langkah mengamankan kekuasaan dan penghancuran demokrasi.
Amerika Serikat dan Uni Eropa menegaskan akan memotong semua bantuannya kepada Kamboja yang hingga kini perekonomiannya bergantung pada donor asing.