PMI: Keterbatasan Kendaraan Jadi Penghambat Distribusi Bantuan di Palu

6 Oktober 2018 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga korban gempa dan tsunami membawa bantuan dari Persiden Joko Widodo di Desa Loli Saluran, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga korban gempa dan tsunami membawa bantuan dari Persiden Joko Widodo di Desa Loli Saluran, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Bantuan bagi korban terdampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya terus mengalir. Palang Merah Indonesia (PMI) telah mengirimkan 426 relawan untuk memberikan bantuan kepada korban bencana.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, penyaluran bantuan kepada korban masih mengalami kendala. Kepala Kabiro Humas PMI Pusat Aulia Arriani menuturkan, penyaluran bantuan PMI kepada korban terhalang keterbatasan kendaraan untuk menjangkau beberapa daerah bencana. Pahadal, bantuan sudah siap untuk disalurkan.
"Masih ada beberapa yang masih belum dilalui. Sekarang kendala bukan akses tapi kendaraan. Bantuan sudah siap tapi terkendala kendaraan. Warga ada kendaraan tapi sulit untuk menyewa," kata Aulia di diskusi Polemik 'Palu Retak', di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
Menurut Aulia, saat ini masih terdapat beberapa daerah yang belum mendapatkan bantuan. Apalagi, terdapat beberapa masyarakat pesisir yang melakukan evakuasi mandiri ke daerah pegunungan dan belum mendapatkan bantuan.
"Dan di situ menurut pantauan masih belum juga mendapatkan bantuan, sehingga kami mencoba untuk masuk ke sana dan mulai mendistribusikan air dan kebutuhan mendesak mereka," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, PMI sempat memanfaatkan helikopter untuk menyalurkan bantuan kepada korban. Meski helikpopter tidak dapat mendarat karena masih terdapat reruntuhan dan lumpur yang mengepung beberapa daerah Donggala dan Palu.
"Kita sudah dropping bantuan roti dengan heli. Ada dua unit yang kita terbangkan karena tidak bisa turun jadi sebentar saja. Bantuan dilemparkanlah, lokasi masih cukup sulit, masih banyak runtuhan dan lumpur sehingga heli sulit turun ke bawah," tutur Aulia.
Lebih lanjut, Aulia menuturkan stok darah bagi korban yang membutuhkan transfusi darah dalam jumlah yang mencukupi. Banyak masyarakat yang datang untuk mendonorkan darahnya.
"Unit darah stok mencukupi kita sudah dropping 100 kantong dan proses donor darah sudah berjalan. Banyak yang datang karena kita himbau masyarakat lokal untuk donor. Sekarang ada 400 kantung darah tapi juga ada bantuan daerah lain," tutupnya.
ADVERTISEMENT