Polda DIY: Kasus Ricuh Jogokariyan Selesai, Kelinci Minta Maaf

31 Januari 2019 14:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Yuliyanto. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Yuliyanto. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan kasus kericuhan yang terjadi di depan Masjid Jogokariyan pada Minggu (27/1) sudah selesai. Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan perkara itu diselesaikan dengan cara damai.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa klausul yang dipersyaratkan di situ, Alhamdulillah tadi malam Rabu (30/1) sudah selesai dengan celar," ujar Yuliyanto, di kantornya Kamis (31/). "Tadi malam Kelinci sudah datang di Kecamatan Mantrijeron dan bertemu Takmir Masjid menyampaikan maaf".
'Kelinci' yang dimaksud Yuliyanto adalah Kristianto. Ia disebut-sebut terlibat sebagai dalang kericuhan di depan Masjid Jogokariyan. Yuliyanto mengatakan Kris Kelinci, begitu dia dikenal di Yogyakarta, secara tulus meminta maaf kepada pengurus masjid Jogokariyan.
Yuliyanto memastikan tidak ada penyerbuan maupun penyerangan ke Masjid Jogokariyan. Permintaan maaf Kelinci tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan perdamaian yang disanggupi PAC PDI Perjuangan Mantrijeron, Junianto.
“Jadi tidak ada kerusakan tidak ada penyerbuan atau penyerangan ke masjid. Semua klausul dari perjanjian perdamaian hari Minggu malam sudah terlaksana dengan baik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya apa penyebab kericuhan tersebut, Yuliyanto enggan menjelaskan. Dia hanya mengatakan agar peristiwa tersebut tidak diungkit-ungkit kembali. “Kalau itu (pemicu) sudah tidak usah diungkit lagi yang penting sudah selesai dengan aman,” katanya.
Surat bermaterai kesepakatan damai antara Taklin Masjid Jogokariyan dengan PDIP Mantrijeron. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat bermaterai kesepakatan damai antara Taklin Masjid Jogokariyan dengan PDIP Mantrijeron. (Foto: Dok. Istimewa)
Menurut Yuliyanto, apa yang diminta oleh pengurus masjid kepada PDI Perjuangan sudah dipenuhi. "Dan semuanya sudah selesai. Tidak perlu perpanjangan narasi-narasi dan lain sebagainya," ujar dia.
Polisi berharap dengan perdamaian ini tidak ada lagi pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari peristiwa ricuh di Jogokariyan. “Karena masyarakat Jogokariyan juga sudah menerima dengan baik semua pihak yang terlibat di situ sudah menerima dengan baik,” ujar dia.
Kris Kelinci atau Kristianto disebut sebagai dalang di balik kericuhan yang terjadi pada Minggu (27/1) di Masjid Jogokariyan. Hal itu diungkap oleh Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Fanni Rahman.
ADVERTISEMENT
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yuni Setia Rahayu mengatakan Kris Kelinci itu merupakan kadernya. Kris Kelinci pernah menginap di hotel prodeo atas kasus kriminal lain beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, ricuh terjadi di depan Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, pada Minggu (27/1) sore. Ricuh antara simpatisan PDIP yang juga pendukung Capres 01 Jokowi - Ma'ruf Amin dan massa pemuda masjid ini dipicu pencopotan spanduk.
Kericuhan semakin disulut saat massa menggeber-geber motor di depan masjid saat ada acara pemilihan umum takmir dan pembagian sembako yang dihadiri 400 jemaah.