Polda Jatim Buru Pelaku Rasial di Asrama Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Polda Jatim hingga kini masih terus mencari pelaku yang melontarkan ujaran penghinaan terhadap mahasiswa di Asrama Papua Surabaya pada Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), institusinya terus mendalami siapa dalang penghinaan rasial itu.
“Iya pasti ada pemeriksaan lanjutan, karena ini sesuai perintah Presiden, perintah Kapolri terkait rasisme harus dituntaskan," ujar Barung saat dihubungi, Jumat (23/8).
Barung menegaskan, institusinya tak bakal tebang pilih dalam menindak siapapun yang terlibat dalam aksi rasisme itu. “Siapapun juga, mau TNI, Polri, mahasiswa. Apalagi OKP," jelasnya.
Sejumlah anggota Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim menyisir Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Menurut Barung, institusinya akan kembali memanggil lima orang pentolan organisasi massa (ormas) yang sempat mendatangi Asrama Mahasiswa Papua. Lima orang itu akan dimintai keterangannya di Polrestabes Surabaya pada Sabtu (24/8).
"Termasuk Tri Susanti alias Susi, pemeriksaannya di Polrestabes. Belum ada hasilnya, masih baru pemeriksaannya, kok," ujar Barung.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lima pentolan ormas yang akan dimintai keterangannya di Polrestabes Surabaya pada Sabtu besok adalah:
1. Susi Rohmadi alias Tri Susanti (FKPPI).
2. Dj Arifin (Sekber Benteng NKRI).
3. Drs Arukat Djaswadi (Sekber benteng NKRI).
4. Basuki (Pemuda Pancasila).
5. Agus Fachruddin als Gus Din (Wali Laskar Front Pembela Islam Surabaya).