Polda Malut: Polwan Ditangkap di Jatim karena Pergi Tanpa Izin

27 Mei 2019 16:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan yang diduga terindikasi paham radikal ditangkap polisi di Bandara Juanda. Foto: Dok.Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan yang diduga terindikasi paham radikal ditangkap polisi di Bandara Juanda. Foto: Dok.Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang Polwan, Bripda Nesti, ditangkap jajaran Polda Jawa Timur di Bandara Juanda, Surabaya. Anggota Polda Maluku Utara itu diduga terpapar paham radikalisme.
ADVERTISEMENT
Jajaran Polda Maluku Utara langsung berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur terkait penangkapan ini. Sejauh ini, pemeriksaan sementara menunjukkan Bripda Nesti ditangkap karena pergi tanpa izin.
"Memang, seluruh personel Polri siaga I di seluruh Indonesia termasuk di Polda Malut dalam operasi mantap brata Pemilu 2019. Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan termasuk Bripda NOS," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, seperti dikutip dari Antara, Senin (27/5).
Polda Malut sudah mengklarifikasi dan meluruskan informasi itu. Hendri mengatakan, keluarga menyebut Bripda Nesti pergi tanpa sepengetahuan keluarga. Karena itu pula, Bripda Nesti ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Dia ditangkap untuk pertanggungjawabkan perbuatannya karena berangkat tanpa izin secara lisan maupun tertulis dari pimpinannya Direskrimum Polda Malut," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Polda Jatim mengamankan Bripda Nesti yang diduga mengikuti paham radikal bersama satu orang temannya dan pengamanan keduanya ini merupakan kerja sama dengan Polda Malut.
Bripda Nesti bertugas di Direskrimum Polda Malut itu berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate pada Minggu (26/5) sekitar pukul 09.00 wit dan tiba pukul 13.00 wit langsung diamankan tim Mapolda Jatim.
Bahkan, dia berangkat ke Surabaya tanpa izin dari pimpinan dan belum tahu apa yang dilakukannya di sana dan nantinya tiba baru dilakukan pemeriksaan.
Akan tetapi, Hendri Badar mengakui, Polda Malut belum mengetahui bila bersangkutan masuk dalam faham radikal apa tidak. Nantinya tiba di Ternate baru dilakukan pemeriksaan secara intensif, karena saat ini tim dari Polda Malut juga telah diberangkatkan ke Surabaya terkait dengan Bripda Nes tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tentunya, Bripda NOS akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin, karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga I pengamanan Mantap Brata," ucap dia.
Akan tetapi, Kabid Humas juga belum mengetahui secara pasti bergabungnya Bripda NOS dengan sebuah organisasi Wahdah Islamiah di kawasan Salero Kota Ternate karena bersangkutan nantinya kembali dari Kota Surabaya barulah dilakukan pemeriksaan.