Polda Metro Minta Database Pemerintah Terkoneksi dengan Polri

Cyber Crime (Foto: Pixabay)

Divisi Cyber Crime Polda Metro Jaya menerima kunjungan dari Watimpres, Kominfo dan Rembug Nasional 2017. Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Adi Deriyan, menyebutkan dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta adanya komunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait dengan penyediaan database.

"Kami bermohon kepada pihak para undangan yang hadir, yang diwakili oleh dari berbagai macam sumber, bahwa kita membutuhkan adanya komunikasi dengan Kementerian dan Lembaga yang mempunyai database," ungkap Adi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/11).

Ia menyebutkan, jika kementerian lembaga yang memiliki database bisa terkoneksi dengan alat milik Polda, maka segala kejahatan yang berhubungan dengan database akan mudah terpetakan.

"Apakah itu bahwa terkait dengan kejahatan, terkait dengan ekonomi, terkait dengan apapun yang transaksinya menggunakan atau komunikasinya menggunakan database, itu akan sangat mudah termapping," tambahnya.

Sehingga, pihak-pihak yang membutuhkan peta tersebut bisa mengambil keputusan yang tepat. Hal tersebut, menurut Adi, bisa dijadikan langkah pencegahan maupun langkah penanggulangan kejahatan siber.

"Itu hal yang tadi saya sampaikan kepada pihak Wantimpres untuk tersampaikan kepada Presiden," jelasnya.

Adi menyebutkan, jika seluruh data yang berkaitan dengan unit kerja di pemerintah bisa terkoneksi, maka sistem di cyber crime kepolisian akan berjalan maksimal. Misalnya, Adi menambahkan, ketika mengetik nama seseorang, seluruh data orang tersebut, mulai dari rekening perusahaan hingga profil personal akan langsung ditampilkan.

"Makanya ini yang saat ini kita coba bangun. Tapi selama ini kita bekerja berdasarkan database hasil lapangan. Database hasil lapangan saja sudah luar biasa yang kita sudah bisa bangun. Dan rekan-rekan sendiri pun mengetahui beberapa kasus kasus yang berkaitan dengan kejahatan internet, kejahatan cyber, bisa kita ungkap," tegasnya.