Polda Metro Siapkan 10 Ribu Personel Amankan Aksi di Depan Bawaslu

10 Mei 2019 11:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pendukung Prabowo-Sandi di depan Bawaslu, Jakarta, Kamis (9/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pendukung Prabowo-Sandi di depan Bawaslu, Jakarta, Kamis (9/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan terkait rencana aksi yang akan dilakukan di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5). Dari undangan yang beredar di media sosial, aksi yang menuntut Jokowi-Ma'ruf didiskualifikasi itu direncanakan berlangsung pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Sepuluh ribu (personel) gabungan sudah disiapkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Jumat (10/5).
Argo menambahkan rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional. Diperkirakan para peserta aksi akan melakukan konvoi dari Masjid Istiqlal menuju Bawaslu.
"Kita lihat saja nanti, ya, ada atau tidak begitu (rekayasa lalin), kita lihat nanti ada konvoi atau tidak," tambahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (28/3). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Argo menuturkan, dalam menyampaikan aksi, masyarakat tetap harus berpegang pada aturan-aturan atau undang-undang yang berlaku. Terkait ada tidaknya pemberitahuan untuk aksi nanti, Argo belum mengetahui pasti.
"Mengenai penyampaian pendapat di muka umum salah satunya tidak menganggu ketertiban umum, memberitahukan kepada pihak kepolisian. Kalau misalnya tidak ada pemberitahuan berarti ilegal. Kalau itu mengganggu ketertiban umum bisa dibubarkan, personel sudah ada semua," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Saya belum mengecek semua. Pokoknya kita sudah terjunkan personel untuk mengamankan kegiatan tersebut," ucap Argo.
Pantauan kumparan sejak pukul 09.30 WIB pagi, penjagaan di kantor Bawaslu RI lebih ketat jika dibanding hari sebelumnya.
Terlihat Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian di kantor Bawaslu untuk memberikan arahan kepada aparat keamanan terkait penjagaan.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono juga terlihat menyambangi kantor Bawaslu. Namum, ketiganya belum memberikan keterangan apapun.
Baraccuda, Water Canon, hingga K9 terlihat menjaga sekitar kantor Bawaslu. Gabungan polisi, TNI, dan Brimob juga terlihat bersiaga.
Eggi Sudjana (kiri) dan Kivlan Zen (kanan) di depan Bawaslu, Jakarta, Kamis (9/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Para pendukung Prabowo-Sandi di depan Bawaslu, Jakarta, Kamis (9/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sebelumnya, massa dari Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan & Kebenaran (GERAK) yang diinisiasi Mayjen (Purn) Kivlan Zen dan caleg PAN Eggi Sudjana berdemo di depan Gedung Bawaslu pada Kamis (9/5). Mereka memprotes dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu paslon 01 Jokowi-Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Eggi dan Kivlan mengaku tidak diperkenankan masuk ke Gedung Bawaslu oleh polisi yang berjaga. Polisi beralasan Eggi tidak memiliki izin.
Suasana aksi demonstrasi di depan gedung Bawaslu, Jakarta (9/5). Foto: Dok. Istimewa
“Mau ngomong laporan ke Bawaslu kenapa, lho, (paslon 01) enggak lakukan diskualifikasi. Enggak diizinkan polisi, enggak boleh masuk. Masak kita harus berantem sama polisi, enggak mau saya,” kata Eggi.
Meski begitu, Eggi tidak mau memaksa untuk masuk. Ia memilih untuk kembali datang pada Jumat bersama GNPF Ulama dan PA 212.
“Ya, dari Istiqlal kita insyaallah, kalau menurut agenda yang saya tahu akan mendeklarasikan kemenangan Prabowo-Sandi. Setelah itu mempersoalkan kecurangan-kecurangan yang ada. Saya sudah sebut Pasal 463 UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, itu ada perintah harus dibatalkan paslon itu,” kata Eggi.
ADVERTISEMENT