Polemik Dialog Yahya Cholil Staquf dengan Organisasi Yahudi di Israel

12 Juni 2018 15:50 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kunjungan Katib Aam Suriyah PBNU Yahya Cholil Staquf ke Israel untuk memenuhi undangan dialog America Jewish Commitee (AJC) di Israel berbuntut panjang. Anggota Wantimpres yang disapa Gus Yahya itu dianggap tak sensitif dengan Palestina.
ADVERTISEMENT
Di antara kritikan itu dilontarkan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang selama ini vokal menyerukan pembelaan pada Palestina. Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu, AJC menggelar dialog itu bukan untuk kepentingan Palestina.
"Seandainya kehadiran Gus Yahya bermanfaat untuk Palestina, tentu didukung Palestina. Tapi tidak. Mereka sudah khatam laku Yahudi yang puluhan tahun jajah Palestina, tanpa kenal kasih dan keadilan seperti diharapkan oleh Gus Yahya. AJC plintir kunjungan itu untuk keuntungan israel, bukan untuk Palestina," ucap Hidayat melalui akun Twitternya, Selasa (12/6).
Hidayat juga mengomentari pernyataan "Saya berdiri di sini untuk Palestina” yang seolah pernyataan Gus Yahya dalam dialog itu dan viral di media sosial. Dikutip dari NU Online, pernyataan itu ternyata disampaikan Gus Yahya kepada NU Online usai dialog, bukan saat dialog.
ADVERTISEMENT
Kritikan juga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyebut dialog dengan Israel memalukan bangsa Indonesia. "Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina," kata Fadli dengan menyertakan #2019GantiPresiden.
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, membela kakaknya yang dibully di media sosial gara-gara hadir berdialog dengan organisasi Yahudi tersebut.
"Lebih baik mana, pergi ke Tanah Suci untuk melarikan diri atau ke tanah zionis untuk mengusahakan perdamaian?" ucap Gus Yaqut.
Gus Yaqut menepis anggapan dialog itu sia-sia karena AJC adalah organisasi Yahudi radikal yang tak mau tahu soal penderitaan rakyat Palestina. "Dari mana kita bisa menilai kesia-siaan sebelum berproses dan menunjukkan hasil?
ADVERTISEMENT
Gus Yaqut meyakini Israel bisa berdialog soal Palestina. "Sisi manusia dan sesama pemeluk agama samawi," ucapnya soal perspektif perdamaian Israel-Palestina.
Hal senada disampaikan oleh aktivis muda NU, Mohamad Guntur Romli. Menurut politikus PSI itu, Gus Yahya membawa gerakan humanitarian Islam yang ingin mendamaikan konflik Israel-Palestina secara netral.
Sebelumnya, dalam dialog di Israel itu, Gus Yahya berbicara tentang pentingnya pemahaman baru atas agama yang sering kali dijadikan alasan untuk melanggengkan konflik. Ditemani moderator sekaligus Direktur AJC David Rosen, Gus Yahya tampil dengan sangat percaya diri membawa pesan perdamaian.
ADVERTISEMENT
"Sekarang dalam konteks saat ini, orang-orang beragama termasuk Islam dan Yahudi butuh jalan baru. Pertama, kita harus menemukan solusi baru terkait fungsi agama dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, harus ada interpretasi baru atas hubungan antaragama demi menciptakan satu kondisi masyarakat yang harmonis," ucap Gus Yahya.
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)