Polemik Penunjukan Komjen Iwan Bule Jadi Pj Gubernur Jabar

18 Juni 2018 6:20 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Irjen Iriawan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Irjen Iriawan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komjen Mochamad Iriawan hari ini akan dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat. Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional itu ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo mengisi kekosongan jabatan selama berlangsungnya Pilgub Jabar 2018.
ADVERTISEMENT
Penunjukan pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut diatur melalui Keppres. Gubernur Lemhanas Agus Widjojo membenarkan pelantikan Iriawan pada Senin (18/6).
Agus menduga, keppres sudah diteken sejak sebelum Lebaran. "Sebelum lebaran," ujar Agus kepada kumparan, Minggu (17/6).
Wacana mengangkat jenderal Polri menjadi Pj Gubernur ini sempat muncul pada Februari 2018. Pemerintah menganggap Jabar memiliki tingkat kerawanan saat pilgub berlangsung.
Namun, saat itu pemerintah membatalkan wacana itu lantaran banyak menuai kritik. Menko Polhukam Wiranto mengaku akan mencarikan solusi untuk mengisi kekosongan jabatan di Jabar.
"Bahwa aspirasi rakyat ditangkap pemerintah. Pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat dan tahu kondisi seperti apa. Kalau sudah ada kebijakan yang nyata-nyata mengundang reaksi rakyat. Reaksi yang bener yah bukan yang ngawur, didengarkan, dan dilaksanakan," kata Wiranto di Jakarta, Selasa (20/2).
Undangan Pelantikan Penjabat Gubernur Jabar (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Undangan Pelantikan Penjabat Gubernur Jabar (Foto: dok. Istimewa)
Seakan menelan ludah sendiri, pemerintah akhirnya menunjuk jenderal bintang tiga Polri untuk menjadi Pj Gubernur Jabar. Dari beberapa nama yang disodorkan Mendagri Tjahjo Kumolo, Jokowi memilih Iwan Bule.
ADVERTISEMENT
Sontak penunjukan Iwan Bule ini menuai reaksi. Sebab dikhawatirkan akan terjadi kecurangan lantaran ada paslon yang pernah menjadi anggota Polri, yaitu Anton Charliyan, wagub dari TB Hasanuddin.
Kecurigaan akan munculnya ketidakadilan bertambah besar, mengingat TB Hasanuddin dan Anton Charliyan diusung oleh PDIP, partai asal Presiden Jokowi dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Suasana debat Pilgub Jawa Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat Pilgub Jawa Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
PKS yang mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaiku (Asyik) di Pilgub Jabar ikut buka suara. Wakil Ketua Komisi II Mardani Ali Sera menyesalkan keputusan Jokowi menunjuk Iwan Bule sebab menimbulkan prasangka. Ia menyarankan, pemerintah meralat dan mengganti dengan Pj gubernur dari figur netral.
"Penunjukkan ini menimbulkan syak wasangka peluang ketidakadilan dalam proses Pilkada Jabar karena ada kandidat yang sama institusi. Rakyat akan menilai Pilgub Jabar tidak netral," ujar Mardani kepada kumparan, Minggu (17/6).
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra yang mengusung pasangan Asyik juga berkomentar keras. Waketum Gerindra Ferry Juliantono menilai ada niat kecurangan di Pilgub Jabar dengan penunjukan Iwan Bule.
"Niat curangnya kelihatan jelas," kata Ferry kepada kumparan, Minggu (17/6).
Seharusnya, kata dia, Mendagri merekomendasikan Pj Gubernur Jabar kepada Jokowi dari lingkungan Kemendagri, bukan dari kepolisian.
Partai Demokrat yang mengusung Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi juga menyatakan hal senada. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memprediksi Pilgub Jabar tak netral.
"Kenapa kami sayangkan? Karena di Jabar ada seorang polisi yang sedang maju sebagai calon wakil gubernur. Sehingga kami meragukan netralitas kepolisian dalam Pilkada Jabar," ucap Ferdinand kepada kumparan, Minggu (17/6).
ADVERTISEMENT
Ia menyebut masalah keamanan tidak bisa menjadi alasan yang mendasari penunjukan Iwan Bule. Sebab, sudah ada Kapolda Jabar dan Pangdam Siliwangi yang cukup untuk menjaga keamanan.
Meski begitu, Kemendagri akan melantik Iwan Bule hari ini di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat. Pelantikan dijadwalkan diselenggarakan pada pukul 10.00 WIB. Pelantikan rencananya dipimpin oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.