Polisi Akan Kejar Penyebar Isu Pertama Kali Ratna Sarumpaet Dianiaya

3 Oktober 2018 19:20 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna Sarumpaet menangis saat konferensi pers terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet menangis saat konferensi pers terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polri tak tinggal diam dalam kasus Ratna Sarumpaet. Setelah Ratna akhirnya mengakui berbohong, polisi kini fokus ke pihak yang pertama kali mengunggah informasi bahwa Ratna dianiaya.
ADVERTISEMENT
"Maka yang bertanggung jawab adalah yang mengunggah berita berita itu di media sosial. Siapa yang mengunggah pertama. Yang mengunggah pertama itu yang berinisiatif mengunggah itu siapa, itu harus bertanggung jawab. Itu nanti bisa ditelusuri secara jejak digital," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/10).
Pihak kepolisian sendiri menyampaikan terima kasih karena Ratna mau jujur bahwa dia tidak dianiaya, melainkan melakukan penyedotan lemak di pipi.
"Saya berterima kasih atas pernyataan Bu Ratna, kami menghargai pernyataan Bu Ratna tersebut, tetapi karena ini sudah bergulir di masyarakat dan menimbulkan keresahan," kata Setyo.
Polri juga memberikan imbauan, agar masyarakat tak mudah percaya dengan sebuah informasi, mesti cek dan ricek.
ADVERTISEMENT
"Jadi bijaklah gunakan medsos. Kalau tidak tahu fakta yang sebenarnya janganlah menyebarluaskan. Kecuali ada niat tertentu. Kalau tidak tahu sangat muskil, sangat mustahil kalau tidak tahu akan berdampak pada masyarakat. Dia menggunakan media sosial itu dia sudah tahu, atau sadar akan dampaknya," kata Setyo.
Hasil penyelidikan pihak RS Bina Estetika terkait kasus Ratna Sarumpaet. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil penyelidikan pihak RS Bina Estetika terkait kasus Ratna Sarumpaet. (Foto: Dok. Istimewa)