Polisi Antisipasi Gangguan dari Kelompok Bersenjata saat Pilgub Papua

17 Januari 2018 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Papua menjadi salah salah satu wilayah rawan dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018. Salah satu yang patut diwaspadai adalah munculnya gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat proses Pilgub Papua berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, pihaknya terus memonitoring situasi terkini keamanan di Papua jelang Pilkada Serentak. Langkah antisipasi sudah disiapkan jika KKB beraksi.
"Kita sudah ada tim khusus untuk melakukan monitoring dan melakukan pengecekan terhadap terjadinya kelompok kriminal bersenjata," kata AM Kamal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/1).
Kamal menjelaskan, KKB biasanya memanfaatkan kawasan pegunungan sebagai tempat persembunyian. Selain itu, mereka berada di beberapa lokasi yang sulit dijangkau.
"Oleh karena itu kondisi geografis juga memberikan perlindungan tersendiri untuk bagaimana kita mampu menyelamatkan logistik pemilu dan perangkat dari penyelenggara pemilu dan itu juga proses dari pelaksanaan pemilu," jelas Kamal.
Selain itu, potensi bentrok antarpendukung juga masih menjadi fokus pengamanan. Termasuk, sistem noken yang masih berlaku di sejumlah wilayah di Papua.
ADVERTISEMENT
"Kita belajar dari peristiwa Pilkada 2017 dari satu kota dan 10 Kabupaten itu, ada lima kabupaten yang (melakukan) PSU (Pemungutan Suara Ulang). Terjadi konflik yang berkepanjangan dan itu merugikan kita semua," jelas Kamal.
Timika Papua (Foto: Ahmad Ramadoni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timika Papua (Foto: Ahmad Ramadoni/kumparan)
Saat ini, Kamal sudah menyiapkan 14 ribu lebih petugas keamanan gabungan Polri dan TNI untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada Serentak di Papua. Diskusi dengan para tokoh masyarakat juga terus dilakukan sebagai bagian dari upaya meredam konflik.
"Yakinkan kepada masyarakat, ajak masyarakat untuk bahwa kita akan memilih calon pemimpin yang terbaik dari orang-orang yang baik yang ada di masing-masing kabupaten ataupun di provinsi Papua," tutur Kamal.
"Situasi dari waktu-waktu yang menyatakan bahwa Papua itu rawan, buktikan bahwa Papua itu aman. Dan proses demokrasi yang ada Papua akan kondusif," ucap dia.
ADVERTISEMENT