Polisi Bantah Atlet NTT Dianiaya dan Ditelanjangi Sekuriti di GBK

2 November 2018 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penganiayaan  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penganiayaan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan mantan atlet asal NTT, Marth Kase, tidak dianiaya menggunakan sejata tajam oleh oknum sekuriti Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Martha juga tidak ditelanjangi oleh mereka, sebagaimana informasi yang sudah beredar secara broadcast di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Dipastikan tidak, karena keterangan Martha di BAP tidak nyatakan seperti itu. Jadi kalau saya, berdasarkan BAP saya sudah tanya ke penyidik dia (Martha) merasa tidak ada yang seperti di broadcast itu," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono dikonfirmasi kumparan, Jumat (2/11).
Lukman mengatakan, ada dua versi cerita terkait insiden penganiayaan itu. Pertama versi dari pihak Martha dan kedua versi dari sekuriti GBK.
"Jadi gini, kan ada versinya Martha dan versi sekuriti, beda lagi. Hasil pendalaman kita Martha ini kan jualan di sana (GBK) sejenis minuman dan sebetulnya, kan itu steril area. Nah, karena mereka berjualan, sekuriti berusaha menertibkan mereka, tapi mereka tidak terima dan akhirnya terjadi cekcok," beber Lukman.
ADVERTISEMENT
Setelah cekcok itu akhirnya terjadi aksi penganiayaan dari kedua belah pihak. Kerabat Martha yang merupakan orang Ambon tidak terima dengan perlakuan oknum sekuriti ini, sementara pihak sekuriti juga melakukan perlawanan.
"Di sana terjadi penganiayaan. Temannya Martha yang Ambon itu mukul sekuriti, sekuriti yang tidak terima akhirnya membalasnya. Tapi tidak ada istilah ditelanjangi dan pakai sajam. Itu berlebihan," tegas Lukman.
Hingga saat ini, Lukman mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Penyidik masih terus memastikan kebenaran dari insiden itu.
"Ini kan kalau dilihat dari kasat mata enggak ada luka serius dari dua pihak. Sekuriti cuma benjol, enggak ada luka terbuka. Dari Martha enggak ada luka yang kelihatan parah, enggak ada bekasnya. Tadi saya sudah arahkan mereka untuk cek lagi visum ke RSCM karena visum biasanya itu baru keluar satu minggu," tutup Lukman.
ADVERTISEMENT